TEMPO.CO, Jakarta - Tim SAR gabungan masih mencari 18 warga Kabupaten Garut yang hilang akibat banjir bandang. Bencana yang terjadi pada Rabu dinihari, 21 September 2016, ini diakibatkan meluapnya Sungai Cimanuk dan Sungai Cikamuri.
"Data resmi korban banjir bandang di Garut sampai saat ini adalah 16 orang meninggal," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu, 21 September 2016.
Dari jumlah tersebut, 15 orang sudah teridentifikasi. Mereka terdiri atas 8 laki-laki dan 7 perempuan. Sedangkan 1 korban lain belum ditemukan.
Bencana ini membuat Julia Perez panik. Sebab, banyak keluarga dari ibundanya yang tinggal di sana. Perasaan waswas Julia kian menjadi saat beberapa anggota keluarga yang dia hubungi tak merespons.
"Ini lagi dicek. Belum dapat kabar," katanya saat dihubungi tabloidbintang.com, Rabu ini. "Nenek aku, kan, kembar, nah yang satunya itu tinggal di daerah pedalaman gitu. Belum tahu nasibnya gimana.”
Sambil terus berusaha mencari kabar, Julia berdoa agar musibah yang terjadi hingga wilayah Sumedang, Jawa Barat, itu tak membuat masyarakat terpuruk.
"Aku berempati kepada masyarakat Garut, terutama yang jadi korban, semoga diberi kekuatan semuanya, diberi keikhlasan, semoga kejadian ini menjadikan Garut lebih waspada lagi dan lebih bagus lagi ke depannya," ucapnya.
TABLOIDBINTANG.COM | AMIRULLAH