TEMPO.CO, Jakarta - Deddy Corbuzier disomasi pihak Mario Teguh terkait dengan wawancara bersama Ario Kiswinar Teguh dalam program Hitam Putih Trans 7 pada 7 September 2016.
Deddy Corbuzier mengatakan somasi yang dilayangkan Mario Teguh salah alamat. Bahkan Deddy menilai langkah Mario Teguh mensomasi dirinya sebagai blunder.
“Saya sih baru dapat (somasi) hari ini karena dikirim ke studio. Ada beberapa hal yang menurut saya blunder," ujar Deddy Corbuzier setelah mengisi acara Hitam Putih di studio Mampang, Jakarta Selatan, Senin malam, 19 September 2016.
Baca: Ternyata Ucapan Deddy Ini Bikin Mario Teguh Geli & Jengkel
Presenter berkepala plontos itu membeberkan blunder yang dimaksudnya. "Yang mengundang itu bukan saya, yang ngundang itu stasiun TV. Saya enggak tahu beliau ngerti apa enggak hal ini. Harusnya, sih, beliau ngerti. Ini acara yang dipandu oleh saya, yang ngundang (Kiswinar) TV di acara saya," kata Deddy.
"Kedua, 'tanpa sepengetahuan Mario Teguh'. Setahu saya… ini anaknya, bukan? Saya bingung. Katanya, Mas Kis udah tua. Kalau udah tua, kan harusnya enggak seizin bapaknya lagi. Tapi haknya kan enggak ada untuk ngelarang orang berbicara. Jadi, menurut saya, ini blunder," tutur mantan pesulap The Master ini.
Simak juga: Mario Teguh ke Deddy Corbuzier: Sebagai Laki Emang Mau Duel?
Selain itu, Deddy Corbuzier tidak pernah menyebut Kiswinar sebagai anak Mario Teguh, melainkan Kiswinar yang mengungkapkannya sendiri.
Blunder lainnya, menurut Deddy Corbuzier, mengenai Mario yang meminta hak jawab melalui wawancara ulang. Padahal, sebelum beritanya ramai, pihak Hitam Putih sudah mengundang pemilik jargon “Salam Super” itu.
"Di surat tersebut juga minta ada hak jawab untuk wawancara ulang Mario Teguh dan pihak saya harus ketemu pihak pengacaranya dan sebagainya. Ya… kami enggak masalah, memang kami ingin beliau ada di acara kami," ucap Deddy.
Berita lainnya: Diejek Amien Rais Songong dan Mirip Dajal, Marahkah Ahok?
Deddy Corbuzier melanjutkan, "Lha, kan disomasinya diminta untuk mengundang, sekarang pertanyaannya, kalau Pak Mario Teguh enggak mau, saya salah lagi, dong? Katanya, beritanya udah blunder ke mana-mana. Yang bikin blunder siapa?" katanya.