Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

8 Anak Diduga Dilecehkan Gatot, Elma Theana Bersaksi 2 Jam!

Editor

Grace gandhi

image-gnews
Elma Theana. instagram.com
Elma Theana. instagram.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memeriksa Elma Theana selama kurang lebih 2 jam lamanya, Selasa, 20 September 2016.

Ditemui usai diperiksa KPAI, Elma Theana dan kuasa hukumnya, Ina Rachman, enggan bicara banyak kepada awak media.

"Saya hanya memberikan keterangan sebatas pengetahuan saya," ujar Elma Theana dalam jumpa pers di kantor KPAI, kawasan Menteng, Jakarta Pusat. "Saya enggak mau melebar ya. Informasi yang diberikan pengin fokus pada Aa Gatot."

Baca: Wah, Skandal Gatot Merembet ke Putri Reza & Angelina Sondakh

Disinggung soal keterangan apa yang dia berikan ke KPAI, Elma Theana tak mau menjelaskan. "Tanya aja ke KPAI. Yang ngadu kan ke KPAI," timpal Ina Rachman selaku kuasa hukum Elma Theana.

Elma Theana diperiksa sebagai saksi terkait dugaan pelecehan seksual terhadap sejumlah anak di bawah umur yang dilakukan Gatot Brajamusti.

Sedikitnya, ada 8 orang anak yang mengadu ke KPAI, diduga menjadi korban pelecehan seksual Gatot Brajamusti saat masih berada di Padepokan Brajamusti di daerah Cisaat, Sukabumi, Jawa Barat.

Elma Theana diperiksa karena selama 10 tahun berada di Padepokan Brajamusti, sehingga dianggap mengetahui banyak hal.

Baca: Soal Ucapan Elma & Pesta Seks, Ini Komentar Reza Artamevia

Kasus pelecehan seksual yang dilakukan Gatot Brajamusti terhadap anak di bawah umur diduga juga dilakukan terhadap anak Reza Artamevia. Reza ikut ditangkap bersama Gatot di Hotel Golden Tulip, Mataram, Lombok pada 28 Agustus 2016. Sama seperti halnya Elma Theana, Reza diketahui juga menjadikan Gatot menjadi semacam gurunya. Sampai saat ditangkap polisi karena kasus narkoba, Reza diketahui masih dekat dengan Gatot Brajamusti.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Asrorun Ni'am Shaleh sebelumnya mengatakan kejahatan yang diduga dilakukan Gatot Brajamusti dipastikan berdampak pada psikologis anak biduanita Reza Artamevia, khususnya AM.  

Terutama setelah kejadian di Mataram, saat Gatot Brajamusti digerebek kepolisian. "Itu dapat mengganggu proses tumbuh-kembang anak jika tidak ditangani dengan cepat," ucap Asrorun di Rumah Tahanan Wanita, Pondok Bambu, Jakarta Timur, Kamis, 15 September 2016.

Simak juga: Kapan Mario Teguh Tes DNA dengan Kiswinar? Ini Jawabannya!

Tidak hanya pada AM, kasus ini juga mempengaruhi psikologis ibu tirinya, Angelina Sondakh. "Meskipun Angelina Sondakh bukanlah orang tua biologis AM, tetap saja dia memiliki hubungan emosional dengan AM," tutur Asrorun.

Selain itu, Asrorun berencana memanggil Reza terkait dengan AM, yang diduga mendapat tindakan menyimpang dari Gatot. "Kami pasti mengundang dia (Reza Artamevia). Tapi kami terima informasi terkait dengan bersangkutan. Ada komunikasi, utusan, juga keluarga yang memiliki tanggung jawab."

Berita lainnya: Kasus Kopi Maut:Gara-gara Ini Saksi Pembela Jessica Disoraki

AM diduga salah satu korban tindak kejahatan yang dilakukan Gatot Brajamusti. "Jika memang ada anak yang terlibat dalam kasus ini, jangan ragu melaporkannya agar dapat ditangani lebih dini. Yang jelas, Gatot Brajamusti sudah melakukan tindakan yang melanggar hukum" tutur Asrorun.

TABLOIDBINTANG.COM

Baca juga:
Kasus Kopi Maut:Gara-gara Ini Saksi Pembela Jessica Disoraki
Ternyata Ucapan Deddy Ini Bikin Mario Teguh Geli & Jengkel

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

32 hari lalu

Ilustrasi pasangan cemburu. Freepik.com
10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.


Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

34 hari lalu

Aktor dan produser Johnny Depp hadir dalam sesi pemotretan untuk mempromosikan film dokumenter
Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.


Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

36 hari lalu

Dan Schneider, mantan produser Nickelodeon. Foto: YouTube DanWarp
Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.


Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

37 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.


Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

39 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Nurul Gufron, Sekjen KPK, Cahya Hardianto Harefa, Direktur Penindakan Asep Guntur Rahayu (kiri) dan juru bicara KPK, Ali Fikri (kanan), menghadirkan 15 orang petugas Rutan KPK resmi memakai rompi tahanan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 15 Maret 2024. TEMPO/Imam Sukamto
Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.


Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

50 hari lalu

Rektor nonaktif Universitas Pancasila Edie Toet Hendratno didampingi kuasa hukumnya usai menjalani pemeriksaan dugaan kasus pelecehan seksual di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis, 29 Februari 2024. Dalam keteranganya, tudingan adanya pelecehan seksual tersebut hanya asumsi karna tidak ada bukti yang sah, ia juga mengaku kasus ini bagian dari politisasi menjelang pemilihan rektor. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan


Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

55 hari lalu

Ilustrasi Pelecehan Seksual. govexec.com
Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan


Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

56 hari lalu

Rektor nonaktif Universitas Pancasila Edie Toet Hendratno alias ETH, 72 tahun, saat tiba di Polda Metro Jaya, Kamis, 29 Februari 2024. Foto: ANTARA/Ilham Kausar
Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual


Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

56 hari lalu

Demonstran membakar kayu dan kardus di depan Gedung Rektor Universitas Pancasila, saat demonstrasi menolak rektor yang diduga mmelakukan pelecehan di Lenteng Agung, Jakarta, 27 Februari 2024. TEMPO/Jati Mahatmaji
Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.


Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

58 hari lalu

Sekretaris YPPUP Yoga Satrio didampingi Plt Rektor Universitas Pancasila Sri Widyastuti (tengah) dan Warek IV Diennaryati Tjokrosuprihatono saat jumpa pers di lantai 2 Gedung Rektorat Universitas Pancasila, Kampus Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa, 27 Februari 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual