TEMPO.CO, Jambi - Gubernur Jambi, Zumi Zola, mengemukakan jika sedikitnya ada 2.000 orang warganya terdeteksi terkena serangan jantung. Umumnya harus dirujuk ke rumah sakit di luar Provinsi Jambi, antara lain misalnya di Jakarta dan Palembang.
"Semua penderita jantung terpaksa hadus berobat ke luar daerah, akibat rumah sakit yang ada di Provinsi Jambi selama ini belum memeiliki peralatan dan tenaga dokter ahli penyakit jantung. Namun semua itu sudah kita miliki," kata Zumi seusai meresmikan Pusat Pelayanan Jantung di Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher Jambi, Kamis, 15 September 2015.
Dikatakan gubernur, dengan peralatan dan tenaga dokter yang ada sekarang, maka warga penderita jantung di daerah ini tidak perlu lagi hadus berobat ke luar daerah.
"Semua ini atas kerja sama kita dengan pihak Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta. Kami juga sudah menargetkan selambat lambatnya dua tahun mendatang Rumah Sakit Raden Mattaher sudah bisa memberi pelayanan operasi jantung," ujarnya.
Sentara itu, Direktur Utama Rumah Sakit Jantung Harapan Kita Jakarta, dr Hananto Adriatoro, menyebutkan jika dirinya siap akan membantu sepenuhnya Rumah Sakit Umum Raden Mattaher Jambi.
"Saya nuatakan siap membantu sepenuhnya keinginan rumah sakit ini untuk memiliki pelayanan jantung," kataanya.
Kepada Tempo, Hananto, mengemukakan jika Rumah Sakit Harapan Kita sedikitnya melakukan operasi terhadap 2.500 penderita jantung setiap tahun. "Cuma saya tidak tahu persis angka berapa orang pasien jantung yang kita layani setiap tahun," ujarnya.
SYAIPUL BAKHORI