Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anak-anak Reza Ternyata yang Siapkan Pengacara untuk Ibunya

Editor

Grace gandhi

image-gnews
Penyanyi Reza Artamevia dan kedua anaknya, Aaliyah (kiri) dan Zahwa. tabloidbintang.com
Penyanyi Reza Artamevia dan kedua anaknya, Aaliyah (kiri) dan Zahwa. tabloidbintang.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tragedi kasus narkoba menimpa Reza Artamevia saat dia mendampingi sahabat sekaligus guru spiritualnya, Gatot Brajamusti, dalam pemilihan Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia yang dihelat di Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat, 25-28 Agustus 2016.

Yang terjadi kemudian sangat dramatis. Pesta untuk sang pemenang pada Minggu, 28 Agustus 2016 itu berubah menjadi drama penangkapan Gatot Brajamusti dan peserta pesta. Reza salah satu dari enam peserta pesta yang mendapat 'kejutan' dari aparat kepolisian.

Kabar ditangkapnya Reza Artamevia dalam hitungan jam sampai ke telinga anak-anak Reza, Zahwa Rezi Massaid, 16 tahun, dan Aaliyah Anissa Massaid, 14 tahun. Zahwa dan Aaliyah adalah anak-anak Reza dengan almarhum Adjie Massaid.

Baca: Pengacara Pelapor Perkosaan Sebut Ritual Narkoba Aneh Gatot

Anak-anak itu terpukul. Selasa, 30 Agustus 2016, si bungsu Aaliyah memutuskan menghubungi pengacara Ramdan Alamsyah. Malam itu juga Ramdan segera menemui Mudji Massaid—adik almarhum Adjie Massaid, mantan suami Reza—untuk membahas rencana Ramdan menjadi kuasa hukum Reza.

“Tadi malam Aaliyah menelepon saya. Ia minta saya menolong sekaligus mendampingi mamanya selama di Lombok. Saya belum bisa berbicara banyak karena kuasa belum ditandatangani Reza,” kata Ramdan ketika diwawancara Rabu siang, 31 Agustus 2016.

Langkah berikutnya, Ramdan terbang menuju Mataram pada Rabu sore. Zahwa dan Aaliyah tidak ikut. “Anak-anak tetap bersekolah. Mereka dijaga paman mereka, Mudji Massaid,” ujar Ramdan.

Keesokan harinya, Tabloid Bintang kembali menghubungi Ramdan untuk memperoleh perkembangan terkini kondisi Reza setelah diciduk polisi. Ramdan menggambarkan, kondisi kliennya baik-baik saja. Reza hanya lelah karena menjalani pemeriksaan intensif sejak kamar hotel digeledah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Reza belum bercerita sejak kapan dia berkenalan dan memakai narkoba,” tutur Ramdan.

Baca: Dituduh Perkosa Gadis Padepokan, Apa Reaksi Gatot Brajamusti

Reza juga sudah berkomunikasi dengan kedua putrinya melalui telepon. “Ia sedih ketika berbincang dengan anak-anak,” ujar Ramdan.

Saat mendengar suara Zahwa dan Aaliyah dari sambungan telepon, mata Reza berkaca-kaca. Ia kemudian meminta Ramdan membuat surat permohonan izin rehabilitasi kepada polisi.

“Reza sudah berkoordinasi dengan keluarga, meminta supaya polisi mengizinkannya direhabilitasi. Tujuannya, agar sembuh dari narkotik. Terkait lokasi rehabilitasi, ditunjuk pihak kepolisian Mataram. Reza ikut saja di mana pun lokasi rehabilitasinya, yang penting bisa sembuh dari ketergantungan narkoba,” ucap Ramdan.

TABLOIDBINTANG.COM

Berita Terkait:
Jika Benar Perkosa Gadis, Aa Gatot Terancam Dibui 15 Tahun
Pengacara Laporkan Gatot Brajamusti untuk Kasus Pemerkosaan
Perempuan Ini Mengaku Korban Gatot, Baru Kini Berani Lapor
Nadine Chandrawinata Batal Diperiksa Soal Senjata Api Gatot
Mengaku Diperkosa, Wanita Ini Laporkan Gatot Brajamusti

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kronologi Penyelundupan Sabu dan Ekstasi dari Medan ke Jakarta Melalui Pesawat Lion Air, Mengapa Bisa Lolos Pemeriksaan?

1 hari lalu

Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Umum (Bareskrim) Komisaris Besar Arie Ardian (dua dari kanan) menunjukkan barang bukti dari penangkapan 24 kilogram sabu dan ekstasi sebanyak 1.840 di Gedung Mabes Polri, Kamis, 18 April 2024. Pengungkapan dua kasus peredaran narkotika itu dilakukan sejak 22 Maret 2024 dan 4 April lalu. TEMPO/Ihsan Reliubun
Kronologi Penyelundupan Sabu dan Ekstasi dari Medan ke Jakarta Melalui Pesawat Lion Air, Mengapa Bisa Lolos Pemeriksaan?

Bareskrim bersama tim gabungan Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta menangkap penumpang Lion Air yang membawa sabu dan ekstasi dari Medan.


Polisi Tangkap Residivis Pengedar Narkoba Senilai Rp 10 Miliar di Bekasi

1 hari lalu

Ilustrasi penjahat narkoba. TEMPO/Iqbal Lubis
Polisi Tangkap Residivis Pengedar Narkoba Senilai Rp 10 Miliar di Bekasi

Polres Metro Bekasi Kota menyita 10 kilogram narkoba jenis sabu senilai Rp 10 Miliar saat menangkap MH, residivis dalam kasus sama pada 2022


Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

2 hari lalu

Corporate Communication Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantono, memberikan keterangan terkait pelaporan perundungan yang dilakukan terhadap Pilot Loin Air, di Kantor Pusat Lion Air, Jakarta. 30 Agustus 2018. TEMPO/Chitra Paramaesti.
Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

Manajemen Lion Air angkat bicara terkait informasi penangkapan dua karyawan maskapai itu dalam kasus penyelundupan narkoba melalui jalur udara.


Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

2 hari lalu

Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Umum (Bareskrim) Komisaris Besar Arie Ardian (dua dari kanan) menunjukkan barang bukti dari penangkapan 24 kilogram sabu dan ekstasi sebanyak 1.840 di Gedung Mabes Polri, Kamis, 18 April 2024. Pengungkapan dua kasus peredaran narkotika itu dilakukan sejak 22 Maret 2024 dan 4 April lalu. TEMPO/Ihsan Reliubun
Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

Bareskrim Polri menangkap jaringan pengedar narkoba yang melintas melewati jalur udara.


Polisi Tangkap Pengedar Narkoba Lewat Undercover Buy di Bekasi, Sita 3 Kardus Sabu

2 hari lalu

Barang bukti dihadirkan dalam Konferensi Pers Pengungkapan Satgas Penanggulangan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba Bareskrim Polri & Polda Jajaran Operasi Escobar 2024 di Gedung Bareskrim Polri Jakarta, 13 Maret 2024. Di antaranya, sabu 2,8 ton, ekstasi 1.030.559 butir, ganja 1,6 ton, kokain 8,64 Kg, tembakau gorilla 127,2 Kg, etamine 24,8 Kg dan obat keras sebanyak 4.875.406 butir. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba Lewat Undercover Buy di Bekasi, Sita 3 Kardus Sabu

Polres Metro Bekasi Kota menangkap pelaku peredaran narkoba berinisial MH yang kerap bertransaksi di Jalan Raya Caman, Pondok Gede, Kota Belasi.


Bareskrim Tangkap Dua Pegawai Maskapai Swasta, Diduga Selundupkan Narkoba ke Kabin Pesawat

2 hari lalu

Direktur Tindak Pidana Narkoba Brigjen Pol. Mukti Juharsa. (ANTARA/Laily Rahmawaty
Bareskrim Tangkap Dua Pegawai Maskapai Swasta, Diduga Selundupkan Narkoba ke Kabin Pesawat

Dua pegawai maskapai swasta yang diduga sebagai kurir narkoba itu ditangkap saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta.


Polisi Sebut 6 Pemuda Konvoi Saat Malam Takbiran di Tomang Positif Narkoba

9 hari lalu

Ratusan pemuda ditangkap polisi dalam konvoi malam takbiran di Jalan Kyai Tapa, Tomang, Jakarta Barat, 10 April 2024. ANTARA/HO-Polres Jakbar
Polisi Sebut 6 Pemuda Konvoi Saat Malam Takbiran di Tomang Positif Narkoba

Polisi mendapati enam pemuda yang konvoi saat malam takbiran di kawasan Jakarta Barat positif mengonsumsi narkoba.


Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

10 hari lalu

Associate Professor Henry Surendra sebelumnya membahas kesenjangan pandemi dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia/Monash University
Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah


Kesaksian Tetangga, Tersangka Pabrik Ekstasi Jaringan Fredy Pratama Huni Rumah Berdalih untuk Orang Sakit

11 hari lalu

Penampakan rumah yang dijadikan pabrik ekstasi di Perumahan Taman Sunter Agung B6, Tanjung Priok, Jakarta Utara, 8 April 2024. Polisi menggerebek pabrik ekstasi yang masuk jaringan narkoba internasional Fredy Pratama. TEMPO/Han Revanda Putra.
Kesaksian Tetangga, Tersangka Pabrik Ekstasi Jaringan Fredy Pratama Huni Rumah Berdalih untuk Orang Sakit

Tetangga rumah yang dijadikan markas pabrik ekstasi jaringan Fredy Pratama menceritakan kesaksiannya tentang rumah bernomor B6 itu.


Polisi Ciduk 71 Remaja yang Konvoi di Jakarta Barat, 5 Positif Narkoba

11 hari lalu

Polisi mengamankan pelajar yang melakukan konvoi buka di jalanan, Jakarta, Jumat (5/4/2024). ANTARA/HO-Polsek Metro Tamansari
Polisi Ciduk 71 Remaja yang Konvoi di Jakarta Barat, 5 Positif Narkoba

Polres Metro Jakarta Barat akan memanggil sekolah maupun orang tua dari remaja yang kedapatan konvoi motor membawa petasan dan kembang api.