TEMPO.CO, Jakarta - Selain bursa lukisan dan karya seni rupa lain, Bazaar Art 2016 menyajikan beberapa pertunjukan langsung. Aksi para seniman ini bisa dilihat dan diikuti dalam perhelatan yang digelar 25-28 Agustus di Ballroom Hotel Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta, itu.
Beberapa aksi itu adalah menggambar langsung. Oky Ray Montha, seniman muda, dengan cekatan menggoreskan kuas dari paletnya dan melukis di kanvas yang berukuran cukup besar. Saat pembukaan Bazaar Art 2016, Oky terlihat asyik melukis di lorong dan tak mempedulikan pengunjung yang lalu-lalang atau melihat aksinya. Terlihat sosok tokoh, seperti Pokemon, yang sedang naik daun di kanvas, tapi wajahnya tidak dimunculkan dalam bentuk yang lucu, melainkan seram seperti tengkorak. Ada seperti bola berwarna merah-putih di bawah sosok itu.
Atraksi lain yang bisa dinikmati adalah kolaborasi Nia Dinata dan putranya, Gibran Nicholau Papadimitrou. Remaja 13 tahun ini akan tampil selama 60 menit mendalang dengan lakon Taman Maerokaca. Gibran akan tampil pada Jumat, 26 Agustus 2016, pukul 19.00-20.00, dan Minggu, 28 Agustus, pukul 13.00-14.00, di Panggung Utama Ritz-Carlton. Gibran unjuk kebolehan dari hasil bergurunya kepada Ki Agustinus Sardjono. “Dia seorang dalang muda, tampil dengan lakon ini disesuaikan dengan waktunya,” ujar Vivi Yip, Direktur Pameran Bazaar Art.
Bagi yang penasaran akan perhitungan feng shui ala Jawa, ada atraksi dari Agnes Christina. Berdasarkan sejarah peradaban babad tanah Jawa, Serat Centhini, perempuan ini akan menampilkan atraksi “membangun” rumah berdasarkan hari, weton, dan perhitungannya.
Dalam video yang sempat dipertontonkan, Agnes membuat perhitungan untuk letak rumah, arah hadapnya, sumur, serta pagar dengan ukuran depa tangan. Agnes akan tampil dalam atraksi berjudul Nggon pada Sabtu, 27 Agustus 2016, pukul 16.00-17.00 di Foyer Ballroom The Ritz-Carlton.
Adapun Fransisca Retno akan bereksperimen dengan jamunya dan akan bertanya kepada pengunjung tentang rahasia panjang usia menurut versi masing-masing. Versi ini bergantung pada persepsi, informasi, ingatan, dan harapan mereka dalam Long Life Laboratory.
“Jamu ini nanti diracik, boleh diminum boleh tidak. Sifatnya hanya eksperimen,” ujar Fransisca kepada seorang pengunjung yang penasaran. Dia akan tampil selama pameran di area Foyer Ballroom.
DIAN YULIASTUTI