TEMPO.CO, Jakarta - Susiana atau dikenal dengan Susi Similikiti meninggal pada Selasa, 23 Agustus 2016. Kisah cinta Tukul Arwana dan Susiana terbilang unik, romantis, dan penuh perjuangan. Berikut ini cerita Tukul dan Susiana seperti dimuat rubrik Jendela Rumah Tangga Tabloid Bintang Indonesia nomor 560, minggu kedua Januari 2002.
Tukul bersyukur mendapat istri yang mau menerima keadaannya. Susiana mau hidup sederhana dan menerima berapa pun uang yang didapat suaminya dan mampu mengelolanya dengan baik. "Saya bersyukur punya istri yang tidak materialistis dan sangat perhatian kepada keluarga. Dia memberi kasih sayang secara ikhlas," ujar Tukul.
Baca: Kisah Cinta Tukul Arwana-Susiana (1): Gadaikan Motor untuk Nikah
Kesederhanaan tampak menonjol dalam hidup rumah tangga pasangan Tukul-Susiana. Jika ada rezeki, mereka lebih suka menabung. Mereka hidup apa adanya dan tidak suka pamer. Beban yang dipikul Tukul memang lumayan berat. Selain untuk anak-istri, Tukul juga rutin membantu beberapa saudara yang masih menjadi tanggungannya.
Namun Tukul menjalaninya dengan santai. Kepada keluarganya, Tukul hanya bilang, jangan selalu bergantung kepada orang lain. "Saya ingin mereka bisa mandiri," kata Tukul. Dalam mendidik anak semata wayangnya pun, Tukul lebih mempercayakan kepada istrinya. "Biar orang tuanya tidak sarjana, insya Allah anak saya nanti bisa lebih pintar."
Baca: Kisah Cinta Tukul Arwana-Susiana (2): Sabar Menanti Momongan
Soal menentukan kebijakan rumah tangga, Tukul juga menyerahkan kepada sang istri. Tukul sadar, waktunya habis untuk syuting di luar. Istrinya pula yang selama ini mengatur keuangan keluarga. Tukul hanya mengingatkan agar tidak lupa menabung dan hidup hemat. Tukul sadar, orang panggung seperti dirinya tidak selamanya di atas.
Dia tidak selamanya pula lancar menerima tawaran manggung atau sinetron. Hasil yang didapat selama ini cukup lumayan bagi dirinya dan keluarga. Tukul sudah menempati rumah sendiri yang sekarang sedang direnovasi. Rencananya, ia juga membuat rumah petak untuk kontrakan. "Biar jadi juragan kos," tuturnya sambil terbahak.
Baca: Sebelum Meninggal,Istri Tukul Tergeletak dengan Mata Terbuka
Kalau mengenang perjalanan hidupnya, Tukul Arwana mengaku layak bersyukur. Dulu, ia pernah menjalani hari-hari sebagai pengamen di kawasan Terminal Blok M, Jakarta Selatan. Ia pernah dua tahun menjadi sopir pribadi serta menjadi penyiar radio yang honornya Rp 75 ribu. Padahal waktu itu kontrakan rumah sudah Rp 150 ribu.
Jika mengingat hari-hari memprihatinkan itu, Tukul Arwana suka tak percaya sendiri. Kini, dalam rumah yang dibeli dengan hasil keringatnya, ia menjalani kehidupan rumah tangga yang tenteram dengan istri dan anak yang dicintai.
Baca Juga
Trump Ngotot AS Hebat, Ternyata Jual Jas Buatan Indonesia
Begini Kejanggalan Tersangka Pembunuh Polisi di Bali