Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengulas Seni Rajah Tubuh, Mengenal Jenis Tato

image-gnews
Salah satu pemateri Workshop Tattoo #1 sedang membuat tato di Rumah Sanur - Creative Hub, Denpasar, 7 Agustus 2016. TEMPO/Bram Setiawan
Salah satu pemateri Workshop Tattoo #1 sedang membuat tato di Rumah Sanur - Creative Hub, Denpasar, 7 Agustus 2016. TEMPO/Bram Setiawan
Iklan

TEMPO.CO, Denpasar - Rumah Sanur Creative Hub di Denpasar menggelar Workshop Tattoo#1, hari ini, 7 Agustus 2016. Workshop kali ini membahas tentang Standard Operating Procedure (SOP). Sepuluh seniman tato di Bali hadir dalam acara tersebut.

Putu Agus Eka Prasantika, seniman tato asal Denpasar, mengatakan tujuan workshop untuk mengedukasi seniman tato pemula untuk lebih memahami tentang prosedur. "Yang terpenting kami memberi materi higienitas, karena tato berhubungan dengan darah, jadi harus hati-hati," katanya kepada Tempo di Rumah Sanur - Creative Hub, Denpasar, Minggu, 7 Agustus 2016.

Pria yang akrab disapa Kink, 28 tahun, juga membicarakan tentang jenis tato, yakni Old School Tattoos dan New School Tattoos dalam Workshop Tattoo #1. Ia menjelaskan Old School Tattoos adalah jenis tato yang mengangkat motif tradisional. "Cirinya tampilan gambar tidak berdimensi, garis tebal, blocking padat. Selain itu juga teknik pewarnaan dan penempatan," ujarnya.

Jenis New School Tattoos, tutur Kink, adalah perkembangannya setelah tato melewati Neo Traditional Tattoos. "Tampilan gambar lebih berdimensi, teknik pewarnaan sudah berkembang efek cahaya (lighting) dan banyak kolaborasi warna,' tutur pria pemilik studio Kink Tattoo Bali.

Pemateri lain, Sutha Lontong, seniman beraliran Urban Tattoo menjelaskan cikal bakal Urban Tattoo berkembang dari Urban Art. "Asal katanya dari Urbanos artinya kota, muncul dari penduduk di perkotan tentang masalah sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Kemudian, timbul keinginan berkreasi karya seni di ruang publik misalnya, tembok," kata pria berusia 35 tahun itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari Urban Art itu, ujar dia, media seni berkembang sampai ke kulit manusia. Menurut Sutha, tato kulit juga bagian dari milik publik, dan kehadiran Urban Tattoo adalah sebuah pembongkaran sebuah pakem seni urban.

"Urban tattoo itu terkesan merusak, karena menimbulkan seni yang baru tetap menonjolkan estetika. Ciri gambarnya agak kekanak-kanakan, tapi itu menjadi kejujuran," katanya.

BRAM SETIAWAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

1 hari lalu

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

Festival yang menggelar beragam atraksi budaya diyakini mampu menghasilkan dampak positif untuk perekonomian.


Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

5 hari lalu

Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

Sederet pertunjukan seni budaya dipertontonkan selama tiga hari. Diharapkan generasi muda bisa melestarikan warisan budaya.


3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

51 hari lalu

Puluhan ribu warga berpartisipasi dalam Festival Kanda Matsuri, Tokyo. Foto: @tokyoartsandculture
3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

Tiga festival budaya Jepang terbesar yang dirayakan di tanah Jepang.


Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

21 Desember 2023

Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

Festival ini menjadi langkah awal dalam menumbuhkan kepedulian terhadap budaya dan melestarikannya untuk generasi mendatang.


Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

28 November 2023

Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

Pemerintah Kabupaten Keerom melaksanakan Festival Budaya Keerom Ke VIII yang dilaksanakan di Lapangan Sepak Bola Swakarsa


Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

21 November 2023

Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

Ketahanan Pangan sebagai Modal Utama Dalam Implementasi Program Pemajuan Kebudayaan Desa" dan Galang Gerak Budaya Di Kawasan Tapal Kuda


Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

6 November 2023

Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

Ribuan masyarakat Kabupaten Keerom tumpah ruah memadati Lapangan Sepakbola Swakarsa, Arso, dalam memperingati Festival Seni Budaya dan Persembahan Hasil Bumi Klasis GKI Keerom, Senin, 6 November 2023.


Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

17 Oktober 2023

Festival budaya Bastar Dussehra di India (utsav.gov.in)
Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

Festival budaya Bastar Dussehra sudah berusia lebih dari 600 tahun di India Tengah, dimulai oleh keluarga kerajaan.


Melihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk

24 September 2023

Festival Budaya Besoq Gong di Desa Wisata Bonjeruk, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.Dok. BPPD NTB
Melihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk

Tradisi Besoq Gong di Desa Wisata Bonjeruk merupakan salah satu warisan budaya Sasak yang kaya dan unik.


Perayaan Korea Culture & Travel Festival 2023 Akan Hadir di 3 Kawasan Jakarta

27 Agustus 2023

Haeundae Beach, salah satu pantai yang populer di kota Busan. Selain jadi tujuan bisnis dan MICE, Busan juga menjadi kota wisata leisure. Foto: @the.rhodes.we.travel
Perayaan Korea Culture & Travel Festival 2023 Akan Hadir di 3 Kawasan Jakarta

Penggemar budaya Korea bisa menikmati pilihan kegiatan menarik, hingga mendapatkan harga promosi tiket wisata ke Korea di festival itu.