TEMPO.CO, Jakarta - Peluang pengembangan bisnis gedung bioskop di Indonesia masih terbuka lebar. Hingga saat ini, belum semua provinsi di Indonesia memiliki gedung bioskop. "Papua barat, NTT, Sulawesi Barat, D.I Aceh, Maluku Utara, Kalimantan Utara, dan Bangka Belitung," ujar Direktur Pemberdayaan Usaha Badan Koordinasi Penanaman Modal Pratito Soeharyo dalam acara dialog prospek investasi sektor perfilman RI, Kamis, 21 Juli 2016.
Hari ini, Badan Ekonomi Kreatif, BKPM, dan Asosiasi Produser Film Indonesia mengadakan dialog tentang perfilman untuk menentukan langkah strategis dalam pengembangan perfilman Indonesia. "Indonesia merupakan pasar besar, kita harus bisa memanfaatkan hal tersebut," ujar Deputi Hubungan Antar-Lembaga dan Wilayah Bekraf, Endah Sulistianti.
Sedangkan Chairman Asosiasi Produser Film Indonesia, Sheila Timothy, berpendapat, untuk pengembangan industri perfilman yang mumpuni, Indonesia harus memiliki data perfilman yang akurat dan riset yang mendalam. "Selama ini kita tidak pernah memiliki riset yang jelas tentang film Indonesia," ujar dia.
Menurut Sheila, data yang akurat akan membantu pemerintah menentukan langkah tepat untuk mengambil kebijakan memperkuat bidang industri film. "Pembukaan pasar industri perfilman Indonesia akan meningkatkan jumlah film yang diproduksi," ujarnya.
CHITRA PARAMAESTI | AS