Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mural Buruh Gendong, Kritik Reklame Kota yang Serampangan  

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Mural buruh gendong karya seniman jalanan Digie Sigit di depan Studio JOkJA, Bugisan Yogyakarta, Ahad 19 Juni 2016. (TEMPO/Shinta Maharani)
Mural buruh gendong karya seniman jalanan Digie Sigit di depan Studio JOkJA, Bugisan Yogyakarta, Ahad 19 Juni 2016. (TEMPO/Shinta Maharani)
Iklan

TEMPO.COYogyakarta - Seorang perempuan buruh gendong mengacungkan cat semprot ke tembok di Pasar Beringharjo, Yogyakarta. Ia berumur 60 tahun tapi masih gigih bekerja. Rambut putihnya digelung. Ia mengenakan jarit dan sandal jepit.

Perempuan kurus itu berdiri seusai mengangkut beban berkilo-kilo melampaui berat tubuhnya. Selendang menyampir di tubuhnya. Kain membebat perutnya.

Seniman jalanan (street artist) Digie Sigit, memindah gambar buruh gendong itu ke papan baliho bercat merah yang menjadi mural dengan teknik stensil. Di Pasar Beringharjo, Digie mengobrol dengan pekerja perempuan itu dan memotret sang buruh. "Tanpa pengakuan negara, ibu-ibu buruh gendong terus kuat bekerja menghidupi keluarganya," kata Digie Sigit kepada Tempo, Ahad malam, 19 Juni 2016.

Digie menyemprotkan cat ke papan dengan iringan suara musik melalui perangkat elektronik yang dimainkan seniman musik M. Thoriq Dwi Prayitno. Digie menempatkan muralnya di depan Studio JOkJA yang berdiri di pinggir Jalan Bugisan Selatan Nomor 13 A. Ini merupakan studio yang didirikan secara bersama oleh seniman yang menggunakan teknik stensil. Tempat bekerja dan diskusi seniman itu sudah ada sejak tiga tahun lalu.

Seniman yang menggagas studio tersebut adalah Digie Sigit, Wimbo Wiharso, dan Teguh Hertanto. Karya Digie akan dipajang di depan studio itu selama tiga bulan ke depan. Menurut dia, dua pekan lalu ia ke Pasar Beringharjo untuk bertemu perempuan buruh gendong.

Bagi dia, buruh itu mewakili kerasnya kehidupan perempuan pekerja. Upah yang mereka terima tak sebanding dengan beban yang menimpa tubuh-tubuh renta mereka. Meski begitu, mereka tak menyerah dan terus bekerja.

Visual buruh gendong perempuan dalam mural Digie mendongak. Ia menyemprotkan cat pada papan bertuliskan “masa depan adalah hari ini, mari kita perjuangkan!”. Seperti pada karya-karya Digie sebelumnya, muralnya lugas.

Ia dikenal dengan karya-karya mural yang sarat kritik sosial. Misalnya, pengisapan ekonomi oleh pemilik modal melalui warung cepat saji. Muralnya banyak menghiasi sudut-sudut kota, kampung-kampung, dan persawahan.

Lewat karya itu, Digie ingin menyampaikan ke masyarakat tentang situasi kebangsaan saat ini. Indonesia, kata dia, sejak era reformasi 1998 hingga sekarang, punya seabrek persoalan yang belum rampung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Beberapa di antaranya ketidakadilan ekonomi, kerusakan alam, korupsi, intoleransi, dan hukum yang tidak adil. Lewat karya itu, Digie berharap ada refleksi terhadap situasi sekarang. "Mari berpikir bahwa masa depan adalah hari ini. Menabung harapan bersama dan hidup seperti yang diimpikan," ujarnya.

Ia juga menyindir ruang publik Yogyakarta yang penuh baliho di sudut-sudutnya. Papan reklame di pinggir jalan itu menguasai ruang khalayak. Isi reklame bermacam-macam di antaranya ajakan untuk bergaya hidup konsumtif.

Baliho-baliho tersebut menjamur seperti hutan dan diletakkan secara serampangan. Selain di depan Studio JOkJA, Digie memasang mural di jembatan Universitas Gadjah Mada, kawasan Jalan Taman Siswa, dan Nitiprayan.

Pada pertengahan Agustus 2014, Digie datang ke Austria untuk memperkenalkan sejumlah karyanya, yang menunjukkan solidaritas untuk Bali Tolak Reklamasi kepada orang Austria.

Bersama Hans-Dieter Manhartsberger, seniman Austria, Digie menciptakan karya kolaborasi dengan gambar utama perempuan penari Bali. Karya kolaborasi itu digunakan sebagai gambar utama perangko di Austria.

Seniman street art Wimbo Wiharso mengatakan seniman seni jalanan diperbolehkan untuk menempatkan karyanya pada papan di halaman Studio JOkJA. Karya seniman yang pernah dipasang di papan itu di antaranya mural ciptaan komunitas seni Anti-Tank dan Moan Snake. "Mereka bebas meletakkan karya sesuai dengan karakter masing-masing," kata Wimbo.

SHINTA MAHARANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

5 hari lalu

Pameran Voice Against Reason. Foto: Museum Macam.
Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.


Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

12 hari lalu

Pameran seni rupa Islami berjudul Bulan Terbit  sejak 15 Maret hingga 14 April 2024 di Grey Art Gallery Bandung. (Dok.Grey)
Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

16 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

21 hari lalu

Ziarah ke makam Kotagede Yogyakarta pada Kamis, 6 Maret 2024 digelar menjelang peringatan hari jadi ke-269 DIY (Dok. Istimewa)
DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram


Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

25 hari lalu

Perhelatan Sarkem Fest 2024 digelar di Yogyakarta. (Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta)
Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.


Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Ilustrasi badai. Johannes P. Christo
Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.


Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Hujan akibatkan kanopi di Stasiun Tugu Yogyakarta roboh, Kamis, 4 Januari 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.


Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi meletus lagi, mengirim material vulkanik hingga setinggi tiga kilometer di atas puncak gunung itu, Jumat pagi 10 April 2020. Letusan itu adalah yang ketujuh sejak yang pertama Jumat pagi 27 Maret lalu. FOTO/DOK BPPTKG
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.


Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Ketua Umum Partai PSI Giring Ganesha (kanan) memakaikan jaket partai kepada Ade Armando (kiri), sebagai simbol bergabung partai PSI di kantor DPP partai PSI, Jakarta Pusat, Selasa, 11 April 2023. Ketua Umum partai PSI mengumumkan bergabungnya Ade Armando menjadi kader Partai PSI. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman


Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Masyarakat berebut gunungan Sekaten di halaman Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Kamis (28/9). Dok. Keraton Yogyakarta.
Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.