TEMPO.CO, Jakarta - Pelukis FX Jeffrey Sumampouw memamerkan lebih dari seratus karyanya di Balai Budaya, Jalan Gereja Theresia, Menteng, Jakarta Pusat, 14-22 Juni 2016. Pembukaan pameran itu dilakukan enam orang yang mewakili berbagai kalangan, antara lain seniman, polisi, dan politikus, Selasa malam, 14 Juni 2016.
Tokoh aneka profesi itu didaulat naik ke panggung di halaman Balai Budaya. Selain memberi buku terbarunya, Jeffrey membagikan gunting kepada mereka. Tokoh-tokoh itu lalu diarahkan menuju pintu ruang pameran untuk menggunting pita secara bergantian. Setelah itu, semua undangan masuk menikmati karya Jeffrey.
Ini adalah pameran ke-14 pelukis kelahiran Malang, 3 Februari 1956, itu. Namun ini pemeran kedua yang memakai media kertas. “Pertama saya pameran memakai media kertas pada 2000,” ujar Jeffrey.
Ia memberi judul pamerannya dengan Blue Card From Me. Menurut Jeffrey, blue card adalah titik puncak kegelisahaanya terhadap persoalan dalam masyarakat yang penuh warna merah dan hitam. Padahal, dalam kehidupan ini, masih ada warna biru. “Masih ada cinta kasih, masih ada kedamaian,” ujar Jeffrey.
Pelukis Puguh Tjahjono S. Warudju, dalam pengantar singkatnya, mengatakan pameran ini menunjukkan bukti kreatif Jeffrey sebagai pelukis profesional. Menurut dia, pemilihan kertas sebagai media lukis tidak mudah dan Jeffrey sangat menguasai media itu. “Kertas bukan media yang sembarangan,” tuturnya.
Menurut dosen Universitas Indraprasa dan Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta itu, kertas adalah media yang membutuhkan pendekatan, penghayatan, dan pendalaman yang luar biasa. Sebab, masing-masing kertas punya karakter berbeda, baik dari segi tekstur, lapisan, maupun teknologi pengepresannya.
Tokoh lain yang memberi pengantar dalam pembukaan pameran itu adalah anggota Komisi X DPR, Nuroji, dan Ketua Dewan Kesenian Jakarta Irawan Karseno. “Bung Jeffrey mengajak kita semua berintrospeksi memperbaiki diri untuk menempuh hidup lebih baik,” ujar Nuroji, yang juga pendiri grup Gambang Kromong Betawi Ngumpul di Depok.
Hal senada dikatakan Irawan Karseno. Menurut dia, karya-karya Jeffrey membangun sensitifitas bagi masyarakat. “Saya kira itu adalah sumbangan Jeffrey untuk kita semua.” Acara juga diwarnai pembacaan puisi oleh sejumlah seniman, antara lain penyair Sihar Ramses Simatupang dan Ketua Harian Dewan Kesenian Depok (DKD) Asrizal Nur.
MUSTAFA ISMAIL