Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gandeng Freeport Jadi Sponsor, Art Jog Dikritik

Editor

Erwin prima

image-gnews
ArtJog 2016 di Jogja National Museum, Yogyakarta 27 Mei-27 Juni 2016.
ArtJog 2016 di Jogja National Museum, Yogyakarta 27 Mei-27 Juni 2016.
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Bursa seni rupa termegah di Yogyakarta, Art Jog, yang menggandeng sponsor perusahaan tambang PT Freeport Indonesia, menuai kritik dari kalangan seniman dan pengunjung.

Mereka menyayangkan Art Jog menggunakan sponsor yang dinilai merusak lingkungan dan melanggar hak asasi manusia terhadap rakyat Papua.

Kritik datang dari seniman street art Anti-Tank, Andrew Lumban Gaol. Ia menyayangkan keterlibatan seniman, yang umumnya mengaku tak tahu-menahu adanya Freeport, ketika undangan tersebut diterima.

Dalam pameran itu, sebagian seniman memajang karya bertema kemanusiaan, budaya, sosial, dan politik. Ada yang bicara tentang isu minoritas, imperialisme, kapitalisme, dan hutan. Namun, di waktu dan tempat yang sama, mereka bekerja sama dengan Freeport.

Menurut dia, omong kosong bila seniman menjual isu penindasan dan kemanusiaan, tapi tetap diam tertib di Art Jog. Ia berpendapat, Freeport turut bertanggung jawab dalam pembantaian orang-orang Papua, termasuk penahanan aktivis maupun mantan aktivis tanpa alasan yang jelas. “Masih sudi berpesta pora di atas genangan darah saudara sendiri,” kata Andrew, Jumat, 10 Juni 2016.

Pengunjung Art Jog, Idha Saras, menyayangkan Freeport menjadi sponsor Art Jog. Bagi dia, tidak ada alasan untuk masuk dan membeli tiket Art Jog karena tahu sejumlah seniman yang memajang karyanya di acara ini kerap mengangkat dampak perusakan lingkungan, eksploitasi, dan penindasan. “Karya-karya seni yang dipajang itu seakan tidak bernilai lagi bagi saya ketika ada logo Freeport di situ,” tutur Idha.

Di dalam ruang pamer Art Jog, terpajang karya-karya seniman yang selama ini dikenal kritis mengusung tema-tema tentang anti-kapitalisme. Tengoklah karya seniman kawakan yang pernah berhimpun di Lembaga Kebudayaan Rakyat atau Lekra, Djoko Pekik.

Ada juga karya instalasi seniman Entang Wiharso yang bicara soal tanah yang berhubungan dengan sejarah, kekuasaan ekonomi, dan politik. Seniman yang berhimpun di komunitas seni Taring Padi, Mohamad Yusuf atau Ucup, juga memajang karyanya di Art Jog. Taring Padi selama ini juga dikenal sebagai komunitas yang vokal menyuarakan perlawanan terhadap perusahaan tambang perusak lingkungan.

Direktur Artistik Art Jog, Heri Pemad, mengatakan Freeport dilibatkan sebagai sponsor karena pemerintah tidak mendukung bursa pasar seni itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Padahal, Art Jog tahun lalu, kata Pemad, tidak menghasilkan untung. Bahkan membuat panitia bangkrut karena tidak ada karya yang terjual. Ia sadar, melibatkan Freeport sebagai sponsor akan menuai kritik dari sejumlah kalangan, di antaranya seniman.

“Saya tempuh jalan terakhir dengan gebrakan menggandeng Freeport untuk mencuri perhatian publik. Sulit sekali mencari sponsor,” ucap Pemad.

Ia mengatakan Freeport menyokong duit Rp 100 juta dan hingga kini belum cair. Sedangkan, dari sponsor utama pendukung Art Jog, yakni Bank Mandiri, hanya menggelontorkan Rp 1 miliar.

Untuk menggelar Art Jog kali ini, panitia perlu ongkos Rp 4 miliar. Duit itu di antaranya digunakan untuk membiayai renovasi gedung JNM. Pemad mengaku harus utang sana-sini untuk bertahan pergelaran itu. Ia bahkan harus merogoh kocek pribadi.

Pameran seni rupa kontemporer itu berlangsung di Jogja National Museum pada 27 Mei-27 Juni 2016. Kali ini temanya “Universal Influence” untuk melihat pengaruh global terhadap seni rupa, misalnya kemajuan teknologi, informasi, dan jaringan Internet yang mendunia.

Tahun ini, panitia mengundang 72 seniman yang dianggap punya pengaruh penting. Misalnya seniman itu punya pengaruh besar terhadap seniman generasi berikutnya. Ada pula seniman yang punya pengaruh terhadap komunitas.

SHINTA MAHARANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

1 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Riwayat Saham Freeport Indonesia: Dijual ke Bakrie dan Dibeli Lagi, Kini 61 Persennya Diincar RI

5 hari lalu

Tambang Freeport. Istimewa
Riwayat Saham Freeport Indonesia: Dijual ke Bakrie dan Dibeli Lagi, Kini 61 Persennya Diincar RI

Presiden Jokowi memerintahkan divestasi saham lanjutan PT Freeport Indonesia sehingga negara mempunyai saham 61 persen.


Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

12 hari lalu

Alat Peraga Manual Pump di Kampung Kerajinan Taman Pintar Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.


Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

16 hari lalu

Karcis parkir yang diberi tempelan jasa titip helm di Kota Yogyakarta. (Dok: media sosial)
Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.


Jokowi: Freeport Bukan Milik Amerika Lagi

21 hari lalu

Presiden Jokowi ditemui di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Kamis, 28 Maret 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi: Freeport Bukan Milik Amerika Lagi

Presiden Jokowi kembali mengingatkan bahwa Indonesia merupakan mayoritas pemegang saham PT Freeport.


Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

26 hari lalu

Pameran Voice Against Reason. Foto: Museum Macam.
Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.


Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

33 hari lalu

Pameran seni rupa Islami berjudul Bulan Terbit  sejak 15 Maret hingga 14 April 2024 di Grey Art Gallery Bandung. (Dok.Grey)
Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.


BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

36 hari lalu

Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Parangkusumo di Bantul, DI Yogyakarta, Jumat 1 Januari 2021. Pascapenutupan kawasan wisata pantai selatan Yogyakarta pada malam pergantian tahun baru, pengunjung memadati kawasan tersebut untuk menghabiskan libur tahun baru meskipun kasus COVID-19 di Yogyakarta terus meningkat. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.


Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

42 hari lalu

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta secara simbolik melakukan penutupan TPA Piyungan pada awal Maret 2024. TPA Piyungan selama ini menampung sampah dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul. (Dok. Istimewa)
Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.


Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

43 hari lalu

Sejumlah karya industri kreatif dipamerkan di Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) di Yogyakarta.  (Dok. Istimewa)
Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.