TEMPO.CO, Jakarta -Boneka raksasa karya seniman Prancis Les Grandes Pernnes akan meramaikan Bali Art Festival ke-38 yang berlangsung sepanjang 11 Juni - 9 Juli 2016. Pawai dan pertunjukan boneka raksasa ini akan digelar di Denpasar pada Sabtu- Ahad, 11-12 Juni 2016.
Prancis menjadi negara asing pertama yang ikut dalam pawai pembukaan Bali Art Festival. Boneka raksasa asal Prancis yang menyerupai tradisi seni patung raksasa Ogoh-ogoh di Bali, menandai penutupan Festival Budaya Prancis-Indonesia Prentemps Francais 2016, yang digelar Institut Prancis di Indonesia (IFI), Alliance Francais (AF) Bali, dan Bali Art Festival.
“Sebuah kehormatan bagi kami berpartisipasi dalam Bali Art Festival sekaligus menutup Festival seni budaya Prancis-Indonesia 2016 yang menjadi ajang pertemuan seniman dua negara,” kata Marc Piton, Direktur Institut Prancis di Indonesia, dalam siaran persnya.
Boneka seni raksasan akan ditampilandalam pawai dan pertunjukan. Seni boneka raksasa dari Prancis ini sebenarnya mirip dengan seni instalasi patung khas Bali bernama Ogoh-ogoh yang selalu dibuat dan diarak di jalan dalam rangka menyambut Hari Nyepi di Bali. Namun, cara permainannya lebih mirip kesenian Barong Landung khas Bali atau Ondel-ondel khas Betawi. Boneka tersebut menjadi wahana penciptaan imajinasi dalam cerita daerah ataupun adaptasi naskah drama populer seperti Romeo and Juliet karya Shakespeare.
Boneka raksasa ini merupakan karya dari Sanggar teater boneka Les Grandes Personnes (Orang-orangan Raksasa) yang dibentuk pada 1998 di Aubervilliers, Paris. Sanggar Les Grandes Personnes membawa kreasi seni pahat dan ukir multimedia (kertas, kayu, plastik) ke ruang publik dengan memadukan seni visual dan seni pertunjukan. Mereka memulai kreasi dengan membentuk dan menampilkan boneka raksasa setinggi empat meter yang dipadukan dengan drama.
Sanggar ini beranggotakan lebih dari 30 seniman beragam latar, yakni seniman visual, pelukis, aktor, pemain sirkus, dalang, penari, musisi, perancang busana dan lain-lain. Mereka membongkar sekat pemisah seni visual dan seni pertunjukan, seni moderen dan seni tradisional serta antara kerajinan tangan. Hasilnya, sebuah pertunjukan teater jalanan yang unik.
Para seniman Prancis ini juga akan bertemu dalang I Made Sidia dari Sanggar Paripurna yang terkenal dengan pertunjukan wayang kontemporer dan Wayan Candra dari Sanggar Gajah Sasetan Bali (Gases) yang piawai menciptakan patung raksasa Ogoh-ogoh.
Les Grandes Personnes telah berpartisipasi dalam berbagai festival di Prancis maupun negara lain. Mereka juga menggelar secara rutin loka karya membuat boneka raksasa dari kertas koran atau bahan daur ulang lain yang inovatif dan mengandalkan sumber lokal. Bersama Institut Prancis setempat, sanggar ini juga membantu berdirinya sanggar teater boneka di berbagai kota seperti Boromo di Burkina Faso, Suenos de Mach di Valparaiso, Chili dan Giant Match di Afrika Selatan serta Marionetas Gigantes di Maputo, Mozambik.
Sanggar ini juga telah tampil di Festival Cahaya (Fete des Lumieres), festival tahunan yang menjadi ciri khas kota Lyon. Kini mereka akan tampil di Bali Art Festival atau Pesta Kesenian Bali sendiri sudah diadakan sejak 1979 dan rencananya akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.
DIAN YULIASTUTI