Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Konser di Bali, Band Simponi Bicara Kekerasan dalam Pacaran

image-gnews
Penampilan Simponi Band di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Bali - Art Centre, Denpasar, 24 April 2016. TEMPO/Bram Setiawan
Penampilan Simponi Band di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Bali - Art Centre, Denpasar, 24 April 2016. TEMPO/Bram Setiawan
Iklan

TEMPO.CO, Denpasar - Berkah Gamulya terlihat ramah di atas panggung ketika berinteraksi bersama anak-anak dari berbagai jenjang sekolah di Bali. Pria yang akrab disapa Mulya itu sedang mengkampanyekan stop kekerasan terhadap perempuan dan anak.

"Kasus kekerasan dalam berpacaran yang dialami anak-anak di tahun 2015 mencapai 2.734," katanya gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Bali - Art Centre, Denpasar, Minggu, 24 April 2016.

Layaknya seorang yang sedang presentasi, begitulah penampilan band Simponi yang mengusung konsep diskusi musikal. Sarana power point tak lepas dari penampilan band ini di atas panggung. Di sela-sela lagu, Mulya selalu aktif memberi penyuluhan terhadap para penonton yang menyaksikan penampilan bandnya.

Di Bali, Simponi tampil membawakan tiga lagu selain miliknya, yaitu Laskar Pelangi (Nidji), Kenakalan Remaja Di Era Informatika (Efek Rumah Kaca), dan Ibu (Iwan Fals). Sedangkan lima lagu lainnya milik Simponi, yaitu Terlalu Banyak, Sisters in Danger, Lelaki yang Lahir dari Rahim Perempuan, Berani Bilang Tidak, dan perEMPUan.

Ketika tampil membawakan lagu, power point tersebut menampilkan lirik lagu yang dibawakan agar pesannya lebih bisa dimaknai para penontonnya. Band asal Jakarta yang berdiri sejak 28 Oktober 2010 itu memang dibentuk dengan tujuan pendidikan.

Mulya mengatakan dia dan teman-temannya ingin Simponi tidak hanya dinilai sebagai band saja, namun sebagai paguyuban sesuai dengan kepanjangan nama band ini 'Sindikat Musik Penghuni Bumi'. "Kami fokus mengangkat tema stop kekerasan terhadap perempuan dan anak sejak 2013," ujarnya. "Sebelumnya, Simponi  aktif menyuarakan isu lingkungan hidup dan anti korupsi.

Simponi pernah meraih prestasi menjadi juara 1 kompetisi internasional Sounds of Freedom 2014 di London, Inggris lewat lagu Sister in Danger dan juara 2 International Anti-Corruption Music Competition (Fair Play 2012) di Belgia-Brasil lewat lagu Vonis (Verdict).

Saat tur di Bali bersama Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Simponi menegaskan betapa rentan anak-anak di Indonesia mengalami kekerasan dalam berpacaran. "Ini puncak gunung es, di bawah tinggi sekali," ujarnya. "Angka-angka ini (2.734 di tahun 2015) hanya yang terlapor, faktanya bisa lima kali lipat karena enggak semua orang punya keberanian dan kemampuan (melaporkan)."

Mulya menyadari bahwa dalam kehidupan sehari-hari tidak sedikit anak-anak di bawah usia 18 tahun yang sudah berpacaran. Maka, dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan nilai-nilai penting yang perlu dipahami bagi anak-anak di Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Pacaran seharusnya saling menghormati dan mendukung kegiatan pacar masing-masing, tapi di era informatika ini pacaran dijadikan modus menumbuhkan patriarki, dan kekerasan terhadap perempuan," tuturnya. "Jomblo sering dibully, itu membuat perempuan mudah dimanfaatkan, akhirnya daripada jomblo dia mau berpacaran dengan siapapun yang tidak jelas laki-laki itu baik atau buruk."

Menurut dia, kekerasan terhadap perempuan dan anak penting menjadi prioritas karena selama ini isu yang dekat dengan kehidupan sehari-hari itu sering terabaikan. "Kami lebih merasa berguna diskusi musikal," tuturnya. Ia menjelaskan kombinasi aktivis dan musisi dalam tubuh band ini menemukan konsepnya sesuai latar belakang personil. "Kami gabungkan dan mencari konsep sendiri yang masih terus dalam perbaikan," katanya.

Simponi mulai bekerja sama dan aktif sosialisasi stop kekerasan terhadap perempuan dan anak bersama Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada pertengahan tahun 2015. "Kami juga pernah sebelumnya bersama KPK dan ICW," tuturnya.

Band Simponi terdiri atas enam orang, yaitu Rendy Ahmad (vokal gitar), Sakti Sanjaya (vokal gitar), M. Berkah Gamulya (player-manager, backing vocal), Bayu Agni (lead guitar), Rama Prayuda Aruman (bass), dan Teuku Zulqaini Khaiqal (drum). "Ini formasi yang keempat dan yang paling lama," kata Mulya. Ia menjelaskan target dari band yang sudah melahirkan tiga album ini adalah tampil di sekolah dan kampus. "Itu kami anggap penting, karena informasi dan semangat musik, bisa membawa mereka untuk beraksi," katanya.

Secara umum, kata Mulya, Simponi mengusung aliran musik (genre) pop rock. Walaupun demikian, ia menegaskan Simponi tidak terpatok pada satu aliran musik (genre) saja. "Di album baru nanti akan ada reggae dan ska, karena pendidikan harus menjangkau (selera musik) semua orang. Mungkin suatu saat kami akan bikin dangdut," ujarnya sambil tersenyum. Itulah sebabnya, kata Mulya, band ini tidak hanya menggunakan satu vokalis saja karena menyesuaikan genre lagu yang akan dibawakan."

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise menilai diskusi musikal Simponi sebagai metodologi yang bagus untuk penyuluhan stop kekerasan terhadap perempuan dan anak. "Sosialisasi dengan musik supaya bisa action," katanya. "Lebih bagus lagi keliling ke desa-desa sebagai salah satu strategi menyampaikan aspirasi kita bersama."

BRAM SETIAWAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Baim Wong Klaim Konten Prank KDRT-nya tidak untuk Rendahkan Polisi

7 Oktober 2022

Baim Wong dan Paula Verhoeven setelah menjalani pemeriksaan soal video prank KDRT ke polisi di Polres Metro Jakarta Selatan, Jakarta, 7 Oktober 2022. Tempo/M. Faiz Zaki
Baim Wong Klaim Konten Prank KDRT-nya tidak untuk Rendahkan Polisi

Baim Wong mengklaim video prank laporan KDRT-nya ke polisi untuk edukasi ke masyarakat


Baim Wong dan Paula Verhoeven Penuhi Panggilan Polisi soal Video Prank KDRT

7 Oktober 2022

Pasangan selebriti Baim Wong dan Paula Verhoeven saat tiba untuk memenuhi panggilan terkait video prank lapor KDRT di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat 7 Oktober 2022. Pasangan tersebut datang untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi terkait video prank lapor KDRT ke Polsek Kebayoran Lama. Pemeriksaan ini dilakukan menyusul adanya dua laporan polisi terhadap Baim Wong dan Paula Verhoeven atas dugaan laporan palsu. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Baim Wong dan Paula Verhoeven Penuhi Panggilan Polisi soal Video Prank KDRT

Pasangan Baim Wong dan Paula Verhoeven dilaporkan polisi atas tuduhan laporan palsu karena membuat konten prank KDRT


Video Porno Mirip Nagita Slavina, Polisi: Palsu, Hasil Editan

15 Januari 2022

Nagita Slavina rilis lini pakaian Nagita Slavina Brand pada Rabu, 3 November 2021. Foto: Instagram/@raffinagita1717
Video Porno Mirip Nagita Slavina, Polisi: Palsu, Hasil Editan

Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat AKB Wisnu Wardhana mengatakan pemeran dalam video porno yang viral di media sosial bukanlah Nagita Slavina


Polisi Bantah Punya Daftar Artis Pengguna Narkoba

15 Januari 2022

Tersangka penyalahgunaan narkotika Fico Fachriza dikawal dalam rilis kasus narkotika di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat, 14 Januari 2022. Beberapa tahun sebelum ditangkap, Fico pernah mengaku pernah menggunakan narkoba lewat video yang diunggah di YouTube. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Polisi Bantah Punya Daftar Artis Pengguna Narkoba

Dugaan ini mencuat setelah polisi menangkap empat artis di awal 2022 karena narkoba,


Pengacara Minta Nia Ramadhani Direhabilitasi, Alasannya Pecandu Berat

12 Januari 2022

Terdakwa artis Nia Ramadhani dan suaminya Ardi Bakrie sebelum menjalani sidang pembacaan vonis dugaan penyalahgunaan narkoba di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa 11 Januari 2022. Dalam sidang tersebut majelis hakim memutuskan terdakwa artis Nia Ramadhani dan suaminya Ardi Bakrie serta supirnya Zen Vivanto masing masing dihukum satu tahun penjara. Vonis majelis hakim lebih berat dibanding tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari 12 bulan rehabilitasi. Atas vonis satu tahun penjara tersebut, Nia Ramadhani, dan Ardi Bakrie mengajukan banding. TEMPO/Nurdiansah
Pengacara Minta Nia Ramadhani Direhabilitasi, Alasannya Pecandu Berat

Kuasa hukum Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie, Wa Ode Nur Zainab, membantah pernyataan hakim yang menyebut kliennya memakai sabu hanya untuk senang-senang


Bantah Asal Tangkap Naufal Samudra, Polisi: Ada Dua Alat Bukti

9 Januari 2022

Aktor Naufal Samudra bersiap memberikan pernyataan kepada wartawan saat rilis kasus di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu 8 Januari 2022. Ditresnarkoba Polda Metro Jaya menetapkan Naufal Samudra sebagai saksi kasus narkoba dan akan menjalani rehabilitasi karena hasil tes urine negatif dan tidak ditemukan barang bukti saat diamankan polisi terkait pengembangan kasus dengan tersangka Ridwan. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Bantah Asal Tangkap Naufal Samudra, Polisi: Ada Dua Alat Bukti

Penangkapan Naufal Samudra jadi pertanyaan karena polisi tidak menemukan barang bukti narkotika dan tes urine negatif.


Dinkes DKI Pastikan Ashanty tak Dapat Perlakuan Khusus

9 Januari 2022

Ashanty dikabarkan kembali terpapar positif virus Corona setelah kepulangannya dari Turki beberapa waktu lalu. Istri Anang Hermansyah ini kini tengah menjalani proses karantina di salah satu rumah sakit. Instagram
Dinkes DKI Pastikan Ashanty tak Dapat Perlakuan Khusus

Dinas Kesehatan DKI Jakarta memastikan tidak ada perlakuan khusus terhadap penyanyi Ashanty yang baru kembali dari Turki dan terpapar virus corona.


Tarif Cassandra Angelie Rp 30 Juta, Polisi Bantah Pelanggannya Pejabat

4 Januari 2022

Cassandra Angelie dikenal sebagai aktris sinetron Ikatan Cinta yang berperan sebagai Vera. FOTO/Instagram
Tarif Cassandra Angelie Rp 30 Juta, Polisi Bantah Pelanggannya Pejabat

Cassandra Angelie mengaku sudah lima kali beroperasi dengan tarif sekali kencan sebesar Rp30 juta.


Polisi Tangkap Artis Sinetron CA Atas Dugaan Kasus Prostitusi

31 Desember 2021

Ilustrasi Prostitusi. shutterstock.com
Polisi Tangkap Artis Sinetron CA Atas Dugaan Kasus Prostitusi

Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya menangkap seorang artis sinetron berinisial CA dalam kasus dugaan prostitusi.


Artis Inisial BJ yang Ditangkap karena Narkoba adalah Bobby Joseph

12 Desember 2021

Ilustrasi sabu. Reuters
Artis Inisial BJ yang Ditangkap karena Narkoba adalah Bobby Joseph

Sosok artis peran berinisial BJ yang ditangkap polisi karena dugaan penyalahgunaan sabu diketahui adalah Bobby Joseph.