TEMPO.CO, Los Angeles - Pihak berwenang Amerika Serikat (AS) menyatakan bahwa tidak ada bukti memar pada mayat bintang pop, Prince yang ditemukan tewas dalam lift rumahnya. Polisi meyebutkan tidak ada tanda-tanda bintang legendaris ini bunuh diri.
Fans menyerbu ke kediaman Prince di studio Paisley Park di pinggir Minneapolis untuk melihat bagaimana pemerintah melakukan penyelidikan otopsi untuk memecahkan misteri kematian mendadak ikon musik terkenal itu.
Petugas medis mengatakan itu mungkin memakan waktu beberapa minggu untuk menyimpulkan sebab kematian Prince yang meninggal dunia pada usia 57 tahun itu.
Baca Juga: Mengenang Prince Lewat Pesta Dansa dan Properti Serba Ungu
Prince ditemukan tidak bernyawa pada Kamis, seminggu setelah dia dirawat di rumah sakit karena mengalami simpton flu. Namun kemudian dia dilaporkan sehat.
Baca Juga:
Ada laporan bahwa penyebab kematiannya berkait dengan konsumsi obat penghilang rasa sakit secara berlebihan.
"Kami tidak memiliki alasan untuk percaya bahwa itu disebabkan oleh bunuh diri," kata Sheriff Daerah Carver, Jim Olson pada konferensi pers.
Olson juga mengatakan, tidak ada tanda yang jelas terjadi truma pada mayat Prince.
Simak: Inilah Sederet Wanita yang Pernah Jadi Bagian Hidup Prince
"Tanda trauma biasanya terkait dengan kekerasan yang mungkin terjadi tapi tidak ada tanda semua itu," katanya.
"Namun sekali lagi, ini adalah tahap awal penyelidikan dan kami akan terus menyelidiki," tambahnya, seperti yang dilansir USA TOday pada 22 April 2016.
Surat perintah penggeledahan akan dikeluarkan untuk studio milik Prince dalam beberapa hari lagi sebagai bagian dari prosedur penyelidikan.
Simak Pula: Obama Ucapkan Belasungkawa Untuk Prince
Dalam kesempatan tersebut, Olson juga mengatakan, Prince sendirian di tempat yang juga kediamannya ketika dia meninggal dunia. Olson menolak mengomentari laporan penggunaan obat penahan sakit.
Prince, pemenang penghargaan Grammy dan Oscar - terakhir terlihat bersama stafnya di pekarangan studio tersebut pada Rabu Mayat penyanyi gaek ini ditemukan pada pagi hari berikutnya.
USA TODAY|YON DEMA