TEMPO.CO, Jakarta -Sutradara kondang Indonesia, Garin Nugroho akan mendapat penghargaan di bidang Seni dan Sastra dari Pemerintah Prancis Ordre des Arts et des Lettres. Penghargaan ini akan diserahkan oleh Duta besar Prancis untuk Indonesia Corinne Breuzé, pada pekan depan.
“Pemerintah Prancis dan masyarakat budaya Prancis menyampaikan penghormatannya kepada tokoh besar perfilman Indonesia dengan menganugerahinya Medali Ordre des Arts et des Lettres,”demikian seperti tertulis dalam siaran pers Institut Francais Indonesia yang diterima Tempo.
Garin diakui dunia perfilman Indonesia dan internasional dengan karya-karyanya. Dia dinilai sebagai pemimpin generasi baru sutradara Indonesia. Publik menyukai sisi puitisnya dan kepeduliannya pada estetika dalam tulisannya yang sarat pesan sosial dan politik. ‘’Garin memiliki visi pribadi terkait multikulturalisme, politik dan komunikasi yang dia sebut Indonesia Baru. ‘’
Garin menimba ilmu di Institut Kesenian Jakarta dan Universitas Indonesia. Selama itu dia membuat film documenter dan film pendek yang membuatnya disegani di dunia sinematografi Indonesia. Garin memulai karir sebagai sutradara pada 1991 dengan film Cinta dalam Sepotong Roti. Film ini mengantarnya meraih enam Piala Citra, salah satunya sebagai Film Terbaik Festival Film Indonesia. Sejak saat itu dia mulai mengikuti festival film internasional dan meraih banyak penghargaan.
Dua filmnya pernah dinominasikan di Festival Film Cannes di Prancis untuk kategori Un Certain regard pada film Daun di Atas Bantal dan Serambi pada 2006. Karyanya ini membuatnya majin dikenal duniadan ia menjadi sutradara ‘langganan’ festival film. Dia juga pernah diminta Pemerintah Austria untuk membuat film Opera Jawa, dalam rangka peringatan ulang tahun komposer Mozart yang ke-250 tahun. Film ini kemudian diadaptasi oleh Garin menjadi pertunjukan teater pada 2008 dan ditampilkan di Swiss.
Saat ini Garin Nugroho merupakan calon walikota Yogyakarta, kota kelahirannya, pada Pilkada 2017 melalui jalur Independen. Ia mengikuti karir di dunia politik setelah namanya terukir dalam sejarah perfilman Indonesia.
DIAN YULIASTUTI