TEMPO.CO, Jakarta - Ayah kandung aktris Marshandra, Irwan Yusuf, terjaring operasi pengemis oleh petugas Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, di Jalan Bangka IX, Pela Mampang, pada Kamis, 24 Maret 2016.
Menurut saksi mata bernama Rustam, Irwan ditangkap sekitar pukul 14.30 WIB tepat di depan toko Rustam Tailor. "Dia lagi minta-minta, baru jalan dua langkah lalu ada petugas datang nangkap dia," kata Rustam kepada Tempo, Selasa, 29 Maret 2016.
SIMAK: Ayah Marshanda Dijemput Kakaknya, Keluarga Syok
Rustam menjelaskan, saat itu Irwan mengenakan baju hijau lusuh dan celana pendek dengan robek di bagian paha dalam. Saat ditangkap, Rustam mengatakan, dua petugas yang turun dari mobil Kamtib memegangi tangan Irwan.
"Dia (Irwan) berontak, terus sempat lari, lalu kakinya ditendang. Dia jatuh di situ (depan toko Rustam)," kata Rustam.
Rustam melihat tubuh Irwan tersungkur di depan tokonya dan ada luka lecet di bagian dekat siku tangan Irwan. Lalu, Rustam mengutip omongan petugas kepada Irwan. 'Sudah kamu ikut saja'.
SIMAK: Marshanda: Saya Tak Malu, Dia Ayahku...
Warga yang melihat, menurut Rustam, memberitahu petugas bahwa Irwan memiliki anak seorang artis. Tapi petugas itu tetap membawanya dan Irwan pun akhirnya menurut, lalu naik ke mobil tanpa perlawanan.
"Saya 8 tahun di sini baru lihat ada petugas lewat sini. Pengemis dan pengamen banyak di sini tapi Pak Irwan yang ditangkap. Lagi apes dia," ujar Rustam.
Menurut Rustam, Irwan adalah sosok yang pendiam namun sopan. Saat meminta-minta, Irwan juga tidak pernah mengganggu warga sekitar maupun dirinya.
Ahmad, penjual bakso di pertigaan Jalan Bangka IX A, juga menuturkan, Irwan memang sering terlihat jalan-jalan di sore hari, namun jarang terlihat mengemis.
"Jarang. Pernah waktu itu minta-minta di tempat saya. Dia kalau ngemis sopan. 'Pak numpang ngemis, seribu dua ribu saja'. Kalau lagi ramai dia enggak berani minta-minta, kecuali kalau sepi."
Berdasarkan keterangan warga sekitar Jalan Bangka IX, Irwan biasanya makan di warteg dekat kuburan dan pasar baru. Saat Tempo mengunjungi sebuah kedai makan di samping kuburan Jalan Bangka IX C, Damin mengakui Irwan sesekali makan di tempatnya. "Terakhir seminggu lalu sempat makan di sini pakai nasi, telor, sayur, dan bayar kok," kata Damin.
FRISKI RIANA