TEMPO.CO, London - Zayn Malik selalu menghindari pembicaraan mengenai dirinya sebagai seorang Muslim karena khawatir bakal menyinggung orang lain.
Penyanyi, yang keluar dari boys band One Direction setahun lalu, ini mengaku akan berbicara secara terbuka perihal agamanya setelah memiliki informasi yang memadai.
Baca Juga:
"Siapa tahu? Akan tiba saatnya ketika saya merasa memiliki sesuatu untuk dibicarakan mengenai topik tertentu dan saya memiliki pendidikan yang cukup serta menguasai informasi yang tepat, yang saya butuhkan sebelum membuat pernyataan yang tak menyinggung siapa pun. Pada saat itulah saya akan melakukannya."
Pria Inggris keturunan Pakistan ini sempat mengalami kesulitan sebagai seorang muslim. Ia juga pernah menerima ancaman pembunuhan lantaran membuat tweet #BebaskanPalestina.
Fotonya juga pernah digunakan sebuah situs berita sebagai ilustrasi sebuah tulisan mengenai ISIS. Karenanya, wajar jika Zayn sangat hati-hati berbicara tentang agama yang dianutnya.
"Sangat sulit untuk membuat pernyataan yang tak menyinggung orang lain. Saya tak ingin melemparkan batu ke dalam sebuah sungai yang sudah bergejolak. Kalian tahu maksud saya, kan?
Zayn, yang tengah berpacaran dengan supermodel Gigi Hadid, saat ini tinggal di Amerika Serikat. Dalam wawancara dengan Complex Magazine, pemuda 23 tahun itu mengaku khawatir dengan pemilihan Presiden Amerika yang akan segera digelar, terutama jika yang terpilih adalah Donald Trump.
Pasalnya, Trump pernah mengkampanyekan pelarangan bagi semua muslim untuk masuk ke Amerika, yang membuat sejumlah penggemar setia Zayn khawatir idolanya akan diusir dari negara itu.
"Saya telah melihat semuanya. Saya telah melihat hal-hal yang berkaitan dengan politik. Saya telah melihat hal-hal terkait dengan Trump. Saya melihatnya melalui berita. Mereka bertanya, 'Apakah itu berarti Zayn Malik harus pergi dari Amerika?' Hal seperti itu akan selalu ada. Saya melihat apa yang tengah terjadi, tapi saya tak akan pernah menjadi orang yang membuat pernyataan tertentu. Saya tak pernah ingin menjadikan siapa pun berprasangka terhadap apa pun."
Zayn menambahkan, "Saya bisa punya opini sendiri, tapi itu opini saya. Itu yang terpenting untuk saya. Saya tak ingin mempengaruhi otak siapa pun dengan cara apa pun."
THE SUN | A. RIJAL