TEMPO.CO, Bandung - Suasana kota dan gerak warganya memancing Mochamad Iqbal Amirdha, 37 tahun, untuk merekamnya dalam goresan cepat. Lebih dari 30 karyanya kini tengah dipamerkan di Ruang Seni Kolase, Jalan Anggrek nomor 15 Bandung pada 7-19 Februari 2016. Bertajuk Sudut Kota, karyanya ada yang menilai sebagai gambar lugu.
Mayoritas karya sketsa Iqbal yang dipamerkan berlapis sapuan cat air atau pena sebagai alat utama menggambarnya. Beberapa dibuat ketika menyambangi lokasi di Bogor, tempat tinggal lulusan Arsitek dari Universitas Diponegoro, tersebut. Misalnya fasad gedung kampus Institut Pertanian Bogor, Kebun Raya, serta suasana lalu lintas kota.
Lokasi lain seperti di Jakarta, saat Iqbal sedang berlibur bersama keluarga juga ikut digambar. Tak ketinggalan sudut-sudut di Kota Bandung seperti Gedung Bank Indonesia dan Gereja Bethel yang berada di sekitar Jalan Wastukencana, serta suasana di tempat santai seperti kafe.
Dari Jalan Homan, Bandung, Iqbal menggambar sketsa sepotong bangunan tua Gedung DeVries berlatar Apotek Kimia Farma dan Museum Asia-Afrika, lengkap dengan kesibukan lalu lintas dan pejalan kaki. "Saya suka melukiskan lingkungan dan manusia," ujar Iqbal.
Gambar tersebut dinilai pengelola Ruang Seni Kolase, Muhammad Thamrin, spontan dan lugu, serta menggemaskan. Arsitek yang juga penggambar sketsa itu mengatakan, karya Iqbal memunculkan kesenangan ketika menggambar. Seperti orang tidak berteknik menggambar, sketsa Iqbal terkesan seenaknya. "Spontanitasnya itu yang saya hargai," kata Thamrin.
Meskipun lulusan arsitektur, dia mencermati karya Iqbal ada yang kurang. Misalnya pada sketsa panorama dan gedung. "Perspektif gambarnya ada yang salah-salah, tapi masih enak dilihat," ujarnya.
Pameran sketsa Sudut Kota tersebut mengawali rangkaian pameran sketsa di Ruang Seni Kolase pada 2016. Bertema Borderless, seri pameran berikutnya akan memajang karya-karya penggambar sketsa dari dalam dan luar negeri.
Para penggambar sketsa yang bakal memajang karyanya adalah Coretanino (Bandung) pada 21 Februari - 4 Maret, Sheila Rooswitha Putri (Jakarta) pada 6 - 18 Maret, Luisa Wan Lu Hung (Penang) pada 20 Maret - 1 April. Kemudian ada Chien Bau (Ho Chi Mihn), Vanont Ruksiriphong (Bangkok), dan Darman Angir (Surabaya).
ANWAR SISWADI