TEMPO.CO, Bandung - Band metal asal Bandung, Billy Gun, berpenampilan unik tiap tampil di panggung. Empat anggota band ini telanjang dada sambil memoles sekujur tubuhnya dengan cat warna perak. Gagasannya datang dari orang peminta sumbangan di Bandung yang melumuri badannya dengan cat tersebut atau biasa disebut Silver Boy.
Menurut Boy, vokalis Billy Gun, band tersebut beraliran crossover thrash. Corak musik itu kombinasi musik thrash metal dengan hardcore punk. Bersama pemain drum Alit, gitaris Bandi, dan basis Evan, dia tengah menyiapkan album mini perdana berlirik bahasa Indonesia dan Inggris.
Kini band tersebut termasuk salah satu dari sepuluh band metal terbaik di Jawa Barat hasil audisi West Java Invasion Festival 2015: Road to Hellprint 2016. Saat seleksi di Kota Bandung, menurut Bandi, pesertanya berjumlah sekitar 600 band.
Ketika tampil di konser Hellprint di Lapangan Tegalega, Bandung, Ahad, 7 Februari 2016, Billy Gun tampil dengan kostum celana boxer. Salah satu lagunya, Satukan Perbedaan atau Kita Semua Maju Depan, mencirikan tema karya mereka. “Perbedaan pendapat, suku, agama, bisa bersatu dengan musik,” ujar Boy.
Manajer band tersebut, Raeza Nur Octavia, menuturkan dandanan manusia perak itu agar Billy Gun punya ciri khas di antara band metal lain. Terbentuk pada 2010, dandanan manusia perak itu mulai diterapkan pada 2015. “Awalnya, mereka mengaku anak metal, tapi wajahnya kurang sangar, jadi saya bikin begitu,” katanya kepada Tempo di sela konser.
Mereka memiliki studio sendiri untuk tempat berlatih dan merekam lagu di Jalan Laswi. Billy Gun mengaku telah menyiapkan banyak materi lagu untuk dijadikan album. Sekarang, ucap Raeza, mereka masih harus banyak latihan karena anggotanya banyak yang baru hasil bongkar-pasang band.
ANWAR SISWADI