TEMPO.CO, Jakarta -Sebuah karya instalasi terlihat sangat cantik dan indah di bawah sorot lampu di salah satu ruangan di lantai 2 Singapore Art Museum,Singapura. Siapa menyangka, karya ini tersusun dari puluhan ribu lensa Fresnel prismatic yang di dalamnya terdapat hampir 12 ribu titik darah warga Singapura.
Karya ini merupakan karya seniman Suzann Victor,57 tahun, seorang professor dan seniman asal Australia. Dia menyusun karya instalasinya berjudul Bloodline of Peace ini dari 11.500 unit titik sampel darah yang diletakkan di lensa yang kemudian ditutup dengan lensa lain hingga mencapai 35.500 lensa Fresnel Prismatik. Karya ini berukuran 400 x 216 sentimeter, dipasang menggantung dalam ruangan. Lensa ini memantulkan cahaya yang berkilauan dan bayangan yang unik di dinding.
Bahan ini dipakai pertama kalinya oleh Victor pada 1997. Karya ini bisa dilihat di Singapore Art Museum sejak Oktober 2015- 26 Mei 2016 dalam pameran bertajuk 5 Stars: Art Reflects on Peace, Justice, Equality, Democracy and Progress. Sebuah pameran untuk memberikan penghormatan Golden Jubilee Singapura dan lima bintang pada bendera Singapura, yang mewakili nilai-nilai humanis universal. Pameran ini menampilkan lima tokoh seniman: Ho Tzu Nyen, Matthew Ngui, TK Sabapathy, Suzann Victor, dan Zulkifle Mahmod.
Victor yang pernah menampilkan karya di Venice Biennale ke-49 pada 2001 dan Havana Biennale pada 1997 ini bermaksud memperlihatkan makna penting setetes darah untuk kehidupan nyawa orang lain. Dalam keterangan karya, dikatakan darah menandakan pengorbanan tertinggi untuk sesama manusia dan bangsa, kondisi pedih dan perdamaian yang rapuh seringkali dapat dicapai ditegakkan dan dilindungi dengan kesediaan tertinggi ini.
" Perdamaian didefinisikan dengan tidak adanya perang dan pertumpahan darah. Agar berkelanjutan, komitmen dan pelestarian adalah proses yang diperlukan dilakukan oleh warga sipil, personel bersenjata dan medis di perbatasan,” demikian Victor menuliskan dalam keterangannya saat Tempo mengunjungi pameran tersebut pada Kamis, 21 Januari 2106. Karya ini merefleksikan unsure Peace atau Perdamaian.
Pameran ini juga menampilkan instalasi seni rangkaian pipa tembaga yang menempel di semua sisi dinding sebuah ruangan, rangkaian pipa itu juga tersambung pada amplifier,solenaida, senar gitar, piano, midi pengontrol. Terdengar rangkaian nada statkato orchestra metronomic dan dentangan senar dari rangkaian instalasi itu. dari detakan atau ketukan dari instalasi itu. Instalasi ini merupakan karya Zulkifle Mahmod, seniman Singapura berjudul Rising Spirit and Restonate Souls yang terinspirasi dari lagu kebangsaan negara Singa itu. Karya ini untuk merefleksikan unsur Progress atau kemajuan dalam spectrum sosial dan ekonomi.
Ada pula karya seniman senior dan sejarawan TK Sabapathy dengan berbagai pemikiran yang tertuang di berbagai terbitan majalah, buku. Ada pula lukisan dan video tentang seniman ini. Studi monografi seniman terutama di Singapura, Malaysia dan Indonesia telah membentuk perbandingan signifikan dalammengembangkan literature kritis pada seni dan seniman. Karya Sabapathy merefleksikan tema Keadilan. DIAN YULIASTUTI (SINGAPURA)