TEMPO.CO, Jakarta -Peristiwa meledaknya bom di kawasan Jalan MH Thamrin tak membatalkan pameran seni rupa di Galeri Nasional. Seniman Entang Wiharso tetap optimistis pameran berjudul Conversation: Endless Acts in Human History berlangsung dan digelar dengan aman. Kendati demikian rupanya dia sempat khawatir, karena dia punya pengalaman pamerannya ditutup karena peristiwa politik.
Saat konferensi pers dan pembukaan, Entang terlihat santai. Tetapi di balik sikap santainya dia rupanya cukup khawatir dengan peristiwa bom tersebut. “Itu peristiwa yang mengerikan dan bikin merinding,” ujar Entang di sela-sela tur media sebelum acara pembukaan di Galeri Nasional, Kamis, 14 Januari 2015.
Entang lalu menunjukkan dengan karya-karyanya yang juga memperlihatkan peristiwa yang menyedihkan atu membuat takut dalam teror yang besar atau kecil. Menurutnya untuk menjawab persoalan tersebut tak ada jalan lain selain dialog. Yang dimaksud dialog adalah percakapan terus menerus yang memunculkan kesadaran baru.
Entang mengatakan cukup beruntung peristiwa bom di kawasan jalan Thamrin itu tidak membuat pamerannya gagal. Dia mengingat peristiwa 20 tahun lalu, ketika dia juga sedang berpameran di Galeri Nasional terjadi peristiwa kerusuhan di kantor PDIP yang dikenal dengan peristiwa berdarah Kudatuli 1996 (Kerusuhan 27 Juli 1996) di Jalan Diponegoro. “Waktu itu pameran sempat ditutup dua hari,” ujar seniman kelahiran Tegal, 49 tahun lalu ini.
Kurator pameran Suwarno Wisetrotomo mengatakan perisiwa bom ini tersebut bukan gangguan yang harus ditakutkan berlebihan. “Ini adalah bagian dari dramaturgi pameran Sally Smart dan Entang Wiharso. Mari kita melawan kekerasan dengan seni, mari tetap datang dan melihat pameran,” ujar Suwarno.
Hal senada juga dikatakan oleh Pendiri Galeri Cana Tommy Sutomo yang telah 10 tahun bekerja sama dengan Entang dan 2 tahun dengan Sally Smart. “Jangan takut tetapi mari kita tetap waspada.”
Saat pembukaan pameran cukup banyak undangan yang hadir. Pada sore sebelum pembukaan beberapa kolektor dan pecinta seni juga terlihat sudah berdatangan dan melihat karya kedua seniman.
DIAN YULIASTUTI