TEMPO.CO, Jakarta -Melengkapi perjalanan karir seninya, maestro seni lukis Srihadi Soedarsono akan menggelar 400 karyanya dalam pameran besar 70 Tahun Rentang Kembara Roso. Pameran akan digelar di Galeri Nasional pada 11-21 Februari 2016. Pada pameran ini akan lebih banyak menampilkan karya seni dengan material kertas.
“Ratusan karya-karya beliau sejak 1946-2015 di atas media kertas menjadi karya periode penting dalam pameran nanti. Pameran ini sekaligus menandai 70 tahun proses kreatif di usianya yang ke-84,” ujar kurator pameran, A Rikrik Kusmara saat konferensi pers di kawasan Senayan, Rabu, 13 Januari 2016.
Pameran ini boleh dikatakan sebagai hasil perjalanan sang maestro selama 70 tahun berkarya. Sejak dia merupakan seorang pewarta gambar hingga menjadi seniman yang dikenal di berbagai pentas seni rupa manca negara. Rikrik menyatakan media kertas yang akan ditampilkan cukup penting untuk diketahui masyarakat. “Agar jangan dipahami karya seni rupa itu cat di atas kanvas saja,” ujarnya.
Ratusan karya yang akan dipajang nanti meliputi poster-poster perjuangan di era Revolusi Kemerdekaan RI, cat air, drawing sketsa, dan lukisan pastel. Meski demikian, Srihadi juga akan menyertakan tujuh lukisan dengan tema penari Bedoyo, Borobudur pemandangan ritual masyarakat petani dan penari Bali. Tujuh lukisan ini beukuran di atas satu meter yang dikatakan sebgai pencapaian estetika terbaru seniman besar ini.
Rikrik juga menjelaskan Srihadi tak pernah jauh dari kertas ketika berada di luar studio,atau ketika melakukan perjalanan ke berbagai negara. Dengan media kertas itu, dia merekam semua gambar dan peristiwa yang ditemuinya. Sketsa dan gambar-gambar ini umunya dikerjakan dengan teknik drawing menggunakan pena atau charcoal serta cat air.
Srihadi mengatakan apa yang dilakukan ini sebagai kebebasan dalam proses kreatifnya. “Tetapi saya memilih kebebasan yang cerdas,” ujar Srihadi. DIAN YULIASTUTI