TEMPO.CO, Jakarta - Produser film dari rumah produksi Lifelike Pictures, Sheila Timothy, dianugerahi Motion Picture Association Award pada perhelatan CineAsia di Hong Kong, Kamis, 10 Desember 2015.
Penghargaan sebagai MPA Asia-Pacific Copyright Educator (ACE) yang merupakan kerja sama antara CineAsia dan Motion Picture Association (MPA) ini diberikan kepada Sheila berkat kontribusinya dalam memperjuangkan kekayaan intelektual dalam industri perfilman nasional.
"Sheila berhasil mengajak pihak pemerintah dan para stakeholder perfilman Indonesia untuk berkomitmen membangun potensi industri kreatif bangsa, dan alangkah besarnya potensi itu," ujar President dan Managing Director MPA Asia-Pacific Mike Ellis.
Pada Mei lalu, Asosiasi Produser Film Indonesia (APROFI) mengadakan seminar mengenai kekayaan intelektual. Seminar tersebut berhasil membuka mata para stakeholder perfilman Indonesia, dari pemerintah hingga para praktisi film, dan mendorong Presiden RI Joko Widodo untuk juga menyuarakan pentingnya melindungi hak cipta dalam industri kreatif Indonesia.
Sheila, sebagai Ketua Umum APROFI, bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Kementerian Hukum dan HAM berhasil menutup 22 situs yang menayangkan film nasional secara ilegal. Pemblokiran itu membuat tiga situs dengan tingkat kunjungan paling tinggi mengalami penurunan peringkat hingga 3.000 persen, dan diharapkan dapat mendorong pertumbuhan situs-situs legal yang selama ini tersendat karena maraknya situs ilegal.
"Ini merupakan usaha yang kolaboratif antara APROFI dan MPA,” kata Kakak dari artis Marsha Timothy itu ketika menerima penghargaan MPA Asia-Pacific Copyright Educator. “Saya harap sinema Indonesia dapat terus berkembang karena kami memiliki potensi yang sungguh besar. Namun potensi ini perlu didukung Undang-Undang Hak Cipta yang kuat agar kreativitas dan inovasi dapat berkembang dengan sehat."
Selain upayanya untuk memperjuangkan hak cipta, ibu empat anak itu juga memberikan edukasi mengenai kekayaan intelektual dan aktif dalam berbagai kegiatan perfilman, di antaranya menjadi juri dan mengisi panel dalam Singapore International Film Festival pekan lalu.
Sheila, kelahiran Jakarta, 29 November 1971, mendirikan LifeLike Pictures bersama suaminya, Luki Wanandi. Pada awal 2008, ia memproduseri film pertamanya, Pintu Terlarang yang ditulis dan disutradarai Joko Anwar.
Ia memproduseri film keduanya pada tahun 2012, Modus Anomali, film yang juga ditulis dan disutradarai Joko Anwar. Pemutaran pertamanya dilangsungkan di South by Southwest Film Festival (SXSW) pada Maret 2012, lalu bulan berikutnya diputar di Indonesia. Sukses di pasar asing dan lokal, Modus Anomali juga diputar di Jerman, Prancis, Benelux, Turki, dan Inggris.
Sheila memproduseri film ketiganya, Tabula Rasa, pada 2014 yang disutradarai Adriyanto Dewo.
ANTARA