TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan ini menjadi waktu yang tidak enak dan sangat mengganggu bagi Shinta Bachir. Pasalnya, kasus prostitusi artis memasuki babak baru lewat pengakuan pengacara muncikari RA, Pieter Ell, yang menyatakan kliennya mengungkapkan keterlibatan artis berinisial SB.
"Aduh, Mbak, kami sudah bersabar untuk tidak komentar, tetapi lama kelamaan bikin kesal juga. Kami mulai berpikir akan mengajukan masalah ini ke ranah hukum," kata Rico, manajer Shinta Bachir, pada Rabu, 3 Juni 2015.
Rico, yang menjadi juru bicara Shinta, mempertanyakan mengapa muncikari RA justru mengaitkan nama artis lain, termasuk Shinta, dan tidak fokus pada permasalahannya sendiri. "Saya dan beberapa manajemen artis yang kena dampak tidak enak dengan penyebutan inisial ini akan bersatu untuk menggugat balik," ucapnya.
Menurut Rico, Shinta dan keluarganya sangat terganggu dengan pemberitaan ini. Belum lagi permintaan konfirmasi dan wawancara yang menanyakan seputar berita ini. "Setiap waktu dikait-kaitkan terus dengan Shinta. Padahal Shinta enggak tahu-menahu dan sedang hamil 5 bulan. Sungguh, jahat tuduhan ini," tuturnya.
Sebelumnya, inisial SB juga sudah pernah mencuat dan mengaitkan dengan nama penyanyi dangdut Siti Badriah. Wanita yang biasa disapa Sibad itu menegaskan bukan artis dengan inisial SB.
Wanita kelahiran Bekasi, 11 November 1991, ini mengaku sering ditanyai soal tarif menyanyinya. Pelantun lagu Berondong Tua, Bara-Bere, Terong Dicabein, dan Suamiku Kawin Lagi ini menuturkan penawaran itu terkait dengan kariernya sebagai penyanyi.
"Kalau ditawar beberapa orang yang nanya budget dan lain-lain, Sibad jawab ya enggak munafik, paling besar kisaran Rp 100 juta untuk menyanyi," ucap Sibad.
Namun banyak orang salah menilai uang itu untuk tarif lain. "Enggaklah, Sibad ingin kaya dengan cara yang baik. Kan, hasil kerja Sibad buat makan keluarga," ujarnya.
HADRIANI P. | BERBAGAI SUMBER