Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perupa Asia Tenggara Menerjemahkan Kenusantaraan Lewat Seni

image-gnews
Pengunjung melihat karya seni burung garuda pada pameran seni rupa Art-Chipelago di Galeri Nasional, Jakarta, 25 Mei 2015. Pameran ini diikuti oleh 106 perupa dari 23 provinsi di Indonesia dan berlangsung pada 25 Mei-7 Juni 2015. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Pengunjung melihat karya seni burung garuda pada pameran seni rupa Art-Chipelago di Galeri Nasional, Jakarta, 25 Mei 2015. Pameran ini diikuti oleh 106 perupa dari 23 provinsi di Indonesia dan berlangsung pada 25 Mei-7 Juni 2015. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Sebanyak 106 perupa dari Indonesia, Malaysia, dan Filipina menerjemahkan kenusantaraan lewat karya seni, seperti lukisan, instalasi, seni grafis, komik, keramik, video art, dan multimedia dalam Pameran Seni Rupa Nusantara 2015 ART-CHIPELAGO di Galeri Nasional Indonesia pada 25 Mei-7 Juni.

Wayan Upadana dari Bali membuat lembu dari kayu dan arang bertajuk "Silence Journey Homage to Chris Hill". 

 

Kepala lembu terhubung dengan badan yang punggungnya datar mengibaratkan peti. Wayan menjelaskan peti itu ibarat sarana ngaben dan kremasi yang ada dalam budaya Bali.

"Kremasi itu untuk mengembalikan unsur pembentuk tubuh manusia, yaitu unsur api," ujar Wayan ketika ditemui di Galeri Nasional Indonesia awal pekan ini.

Harry Atmami dari Jawa Barat membuat karya "My Mind on TV" menggunakan televisi model zaman dulu yang menjadi medium dari kisah Situ Bagendit. "Mitos Situ Bagendit semakin ke sini semakin jarang diceritakan. Orang sekarang cenderung suka cerita lebay kaya sinetron, makanya saya bikin seperti itu," jelas dia.

Ade Setiawan dari Jawa Barat menerjemahkannya dengan patung rusa dan harimau berdimensi 125 x 60 x 90 cm yang terbuat dari kertas.

Deddy Junizar dari Kepulauan Riau membuat lukisan cat minyak di kanvas berjudul Budaya Gasing yang menampilkan pria-pria berpakaian khas Melayu, lengkap dengan peci dan sarung, sedang bermain gasing.

Deddy menjelaskan permainan gasing di beberapa tempat seperti Kepulauan Riau dan Kepulauan Natuna telah berkembang menjadi budaya.

"Jadi kalau ada kunjungan misalnya gubernur ke Kepulauan Natuna, mereka akan diperlihatkan budaya gasing," imbuh Deddy.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, Endang Adi Sutomo dari Jawa Barat menuangkan tema kenusantaraan lewat lima lukisan cat minyak di atas kaca akrilik bertema "Langit Senja Palagan Buat Saksi Bela Pati Citraresmi".

"Ini mengisahkan kejayaan majapahit," ujar Endang yang membuat karya ini sebagai tugas akhirnya di Universitas Pendidikan Indonesia.

Evy Yonathan dari DKI Jakarta membuat kapal jukung berisi penumpang dalam "Art-Chipelago Let's Go".

Beragam karya yang lolos untuk dipamerkan dalam Art-Chipelago merupakan hasil seleksi tim kurator yaitu Suwarno Wisetrotomo, Asikin Hasan dan A. Sudjud Dartanto.

Sudjud mengemukakan pameran ini memperlihatkan kenusantaraan yang menyentuh masalah identitas.

"Kami melihat identitas itu bukan sesuatu yang stabil tetapi bergeser karena banyak pengaruh, itu yang ingin kami ajukan sebagai perspektif," ujar dia mengenai Art-Chipelago.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

27 hari lalu

Pameran Voice Against Reason. Foto: Museum Macam.
Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.


Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

33 hari lalu

Pameran seni rupa Islami berjudul Bulan Terbit  sejak 15 Maret hingga 14 April 2024 di Grey Art Gallery Bandung. (Dok.Grey)
Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.


Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Karya instalasi buatan Michelle Jovita berjudul Massa Manusa. (Dok.pameran).
Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance


Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Pameran Lengan Terkembang: Ruas Lintas - Abilitas di Bale Tonggoh Selasar Sunaryo Art Space Bandung melibatkan belasan peserta seniman difabel.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.


Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Artsiafrica#2 di Galeri Pusat Kebudayaan Bandung berlangsung 16 - 30 September 2023. Foto: Dok.Galeri.
Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.


Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Pameran kelompok Ambari di Galeri Orbital Dago Bandung hingga 17 September 2023. (TEMPO/ANWAR SISWADI)
Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.


Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Lukisan karya Iwan Suastika berjudul Beauty in a Chaotic Rhythm. Dok. D Gallerie
Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.


Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Karya Dionisius Caraka berjudul Tumbukan Lato-lato di Galeri Ruang Dini Bandung. TEMPO/ANWAR SISWADI
Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.


Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Karya Isa Perkasa berjudul Masker 2024. (Dok.Pribadi)
Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.


Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

(kiri ke kanan) Hilmar Faris, Claire Siregar, Sylvia Siregar pada acara pembukaan Bianglala Seribu Imajinasi, di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Pusat, pada Rabu, 5 April 2023. Foto: TEMPO | Gabriella Amanda.
Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.