TEMPO.CO, Jakarta - Janda penyanyi legendaris John Lennon, Yoko Ono, menggelar sebuah pameran di Australia. Dengan pameran ini, dia mengajak masyarakat terlibat dalam perdamaian dunia.
Pameran akan mengambil judul War is Over (if you want it). Judul pameran ini mengacu pada kampanye yang digelar Ono dan Lennon pada 1969 ketika mereka menyewa papan reklame di berbagai kota untuk menyampaikan pesan perdamaian selama Natal.
Yoko Ono akan menampilkan beberapa obyek campuran dalam pameran seperti pertunjukan solo pertama Ono di Australia, patung, kolase, kolase kuno dan permainan catur dengan warna serba putih. Pameran ini akan digelar mulai hari ini hingga akhir Februari tahun depan.
“Ini yang bisa kami lakukan untuk mengubah masyarakat,” ujar Ono dalam konferensi pers di Museum Seni Kontemporer, Sydney, Australia, kemarin.
Dia juga mengatakan pameran juga didesain untuk menggali dan berkolaborasi dengan pengunjung dengan tema utama tentang perdamaian dunia. Menurut dia, memang tidak mudah untuk mengubah pandangan masyarakat. Akan tetapi, jika tidak ada perubahan, maka yang ada adalah kematian.
Tak hanya berkampanye dengan pameran, Ono juga menggugah kesadaran masyarakat melalui media sosial. Melalui akun Twitternya, dia mengunggah foto kacamata John Lennon yang ternoda darah saat dia tewas. Lennon tewas tertembak di New York pada 1980. Foto ini diunggah sebagai upaya kampanye perlawanan terhadap kekerasan dengan senjata tahun ini.
Ono juga mengatakan saat dia dan suaminya aktif berkampanye, hanya sedikit orang yang merupakan aktivis perdamaian. Dia berpikir sekarang hampir semua orang merupakan aktivis perdamaian. Dia juga berharap masyarakat mempunyai kesadaran untuk mewujudkan perdamaian dunia. "Jika Anda bukan seorang aktivis, mungkin Anda akan dianggap sebagai kutu buku ," ujarnya.
REUTERS|DIAN YULIASTUTI