TEMPO.CO, Yogyakarta - Perempuan berkain panjang merah marun bergerak lentur. Ia menari luwes ke tengah panggung. Seorang lelaki mengintai. Dua tangannya mencengkeram bagian atas sangkar ayam. Lelaki itu mengitari kurungan. Dia memanjat rangkaian bilah bambu. Dua kaki lelaki bertumpu di atas kurungan. Ia mengibaskan sarung empat kali. Perempuan berkain panjang itu duduk jongkok di dalam kurungan.
Inilah potongan adegan dalam pertunjukan seni tari berjudul di Balik Horizon "Percayakah Dirimu dengan Keajaiban". Pementasan ini berlangsung pada 1-2 November 2013 di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penulis naskah pementasan tari, Citra Pratiwi mengadaptasi cerita pendek novelis peraih nobel sastra, Gabriel Garcia Marquez. Cerpen itu berjudul The Man With The Enormous Wings.
Ia tertarik mengadaptasi cerpen itu karena mengangkat harapan dan keajaiban pada manusia. "Ini mengisahkan kehidupan nelayan miskin. Ada unsur magisme khas Gabo," kata Citra, seusai pementasan tari Jumat malam, 1 November 2013. Gabo adalah nama panggilan Gabriel Garcia Marquez, penulis kelahiran Colombia, Amerika Latin.
Penggalan adegan perempuan bertudung kurungan itu menyimbolkan kesakralan petani garam pesisir utara Jawa Tengah. Mereka biasa menggunakan kurungan untuk sejumlah upacara. Perempuan dalam pementasan itu menggambarkan alam. Mereka bertahan hidup dari hasil laut dengan mengolah garam. "Mereka berdaya," kata Citra.
Unsur magis juga tergambar dalam adegan lain. Gemuruh petir memekakkan telinga. Hujan turun tak kunjung reda. Petani gagal memanen garam. Wabah melanda desa. Pilu mendera pasangan muda Pei dan El atau Maelani.
Mereka adalah penduduk desa yang diserang pagebluk. Anak tunggal mereka berbaring sakit. Mereka panik. Di tengah kepanikan itu, muncul seorang lelaki tua bersayap besar. Lelaki inilah yang dipercaya sebagai juru selamat atau ratu adil untuk menyelesaikan persoalan mereka. Mitos lelaki bersayap menurut Citra mirip dengan kisah dalam cerita pendek karya Gabriel Garcia Marquez. “Di Amerika Latin juga banyak mitos dan ada kesamaan kesenian rakyat,” kata Citra.
Selain kesulitan hidup dan mitos, dalam pertunjukan itu juga terdapat kritik terhadap penguasa. Ini juga muncul dalam banyak karya Gabriel Garcia Marquez. Citra menggambarkan seorang penguasa berbaju warna hijau khas tentara. Penguasa itu berdiri di atas seng. Kain hijau itu menutup seluruh badannya.
SHINTA MAHARANI