TEMPO.CO, Yogyakarta - Pernikahan anak Sultan Hamengku Buwono X bernama Gusti Kanjeng Ratu Hayu dengan diplomat Kanjeng Pangeran Haryo Notonegoro memasuki rangkaian upacara hari ketiga pada Rabu, 23 Oktober 2013. Hari ini, Sultan melakukan resepsi panggih temanten di gedung Kepatihan, pusat pemerintahan Daerah Istimewa Yogyakarta, yang berada di Jalan Malioboro.
Kemarin, Sultan menikahkan anaknya dengan menerima pengucapan ijab kabul Notonegoro di Masjid Panepen, di dalam kawasan Keraton Yogyakarta. Inilah ucapan Sultan ketika ijab kabul: "Abdi ingsun, KPH Notonegoro. Dina iki ingsun dhaupake sira kalayan putraningsun Putri GKR Hayu, bakanthi mas kawin kitab suci Al-Quran sarta perangkat solat iki (Abdiku, KPH Notonegoro. Hari ini, saya nikahkan kamu dengan putraku, Putri GKR Hayu, dengan mas kawin kitab suci Al-Quran serta perangkat salat)."
Kemudian, sembari masih menjabat tangan Sultan, Notonegoro menjawab: "Kula Abdi Dalem KPH Notonegoro dinten menika ngestoaken dhawuh timbalan Dalem Ngarsa Dalem Sampeyan Dalem Hingkang Sinuwun Kanjeng Sultan Hamengku Buwana Hingkang Jumeneng Kaping Sedasa, kadhaupaken kalyan Putra Dalem Putri GKR Hayu, kanthi mas kawin Kitab Suci Al-Quran sarta seperangkat alat solat, Salajengipun nyadhong berkah pangestu dalem, Sembah nuwun. (Saya, KPH Notonegoro, menjalankan titah Yang Mulia Ngarsa Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk dinikahkan dengan putri Yang Mulia, GKR Hayu, dengan mas kawin Kitab Suci Al-Quran beserta seperangkat alat salat. Dan selanjutnya mohon doa restu Yang Mulia, terima kasih)."
Kemudian, Notonegoro melakukan sungkeman kepada Sultan dengan melepas kerisnya serta menandatangani buku nikah yang dibawa petugas KUA dari Kecamatan Keraton Yogyakarta. Sedangkan penandatanganan buku nikah oleh Hayu telah dilakukan pada 21 Oktober malam, seusai proses tantingan.
Seusai akad nikah, satu per satu pihak meninggalkan Masjid Panepen. Sultan adalah orang terakhir yang meninggalkan masjid setelah yang lainnya tidak terlihat dari pandangan mata. Dia didampingi GBPH Prabukusumo dan GBPH Cakraningrat. Sultan juga orang pertama yang tiba di masjid sebelum ijab kabul dimulai.
PITO AGUSTIN RUDIANA