TEMPO.CO, Jakarta - Aktor senior Roy Marten mengaku menyayangkan ada beberapa pihak yang enggan mendukungnya sebagai humas Festival Film Indonesia 2013. Ia mengaku menjadi humas acara tahunan itu karena kecintaannya terhadap perfilman Indonesia, bukan soal materi yang ditawarkan acara itu.
"Kalau dari finansial, saya ini rugi loh," katanya pada acara konferensi pers FFI 2013 di Planet Hollywood, Jakarta, pada Kamis, 19 September 2013.
Ia mengaku bayaran menjadi humas acara itu tidak sebesar bayarannya ketika menjadi aktor. "Dibayar (jadi humas) pasti, tapi angkanya sangat jauh dari honor main film saya. Artinya, bukan uang yang kami cari," katanya.
Ia mengaku demi menjabat sebagai kepala humas acara itu, ia sengaja mengurangi jadwal syutingnya. Apalagi kegiatan ini pun bukan proyek miliaran yang diperebutkan berbagai orang. "Saya ninggalin syuting untuk ikut rapat terus, tiga-empat kali seminggu untuk acara ini," katanya.
Semua ia lakukan untuk mengikuti acara ini karena sejak awal ia sudah mencintai dunia perfilman. Terlebih, Roy sudah berkecimpung di dunia film selama 40 tahun terakhir. Sebelumnya, keterlibatan Roy Marten sebagai humas FFI 2013 ternyata menuai kritik. Kritik disampaikan dengan petisi dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jaya seksi Film dan Budaya. Sejumlah wartawan menyatakan keberatan atas penunjukan Roy sebagai humas.
Mereka mengatakan Roy Marten tidak memiliki kapasitas memadai sebagai humas FFI. Salah satu alasan penolakan PWI adalah karena bidang kehumasan adalah ranah wartawan yang profesional di bidangnya.
MITRA TARIGAN | ANINDYA LEGIA PUTRI
Topik Terhangat:
Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Mobil Murah | Penembakan Polisi | Miss World | Info Haji
Berita Terpopuler:
Boediono: Jangan Hambat Orang Beli Mobil Murah
Soal Ruhut Sitompul, PPP: Mau Jadi Komisi Kucing?
Demokrat: Pernyataan Anas Sudutkan Demokrat
Kepala Dinas Bandung Wajib Punya Akun Twitter
Anggita Sari Bantah Menjebak Vanny
`Dicerca` Nikita Mirzani, Zaskia Gotik Menangis