TEMPO.CO, Jakarta - Menjalani masa tahanan dan rehabilitasi di Lido, Sukabumi memberikan ruang yang cukup banyak bagi pesinetron dan juga pemandu acara musik Dahsyat Raffi Ahmad, untuk merenung.
Waktu tiga bulan memang bukan waktu yang lama bagi seorang Raffi untuk sejenak menghilang dari dunia hiburan yang selama ini digelutinya. Namun waktu itu cukup membuat dirinya jadi lebih mendekatkan diri ke keluarga dan Tuhan.
Dari kasus yang dialaminya saat ini Raffi mengambil sisi positif bagi dirinya untuk merenungi banyak hal. Menurutnya waktu tiga bulan kemarin ia lewati dengan banyak melakukan hal-hal positif. Ia merasa mendapat teguran juga dari Tuhan,.
"Mungkin karena kemarin-kemarin sholatnya masih bolong-bolong," ungkap Raffi.
Raffi mengaku bahwa selama dalam masa rehabilitasi ia jadi banyak belajar untuk lebih menghargai waktu, menghargai kesempatan, dan lebih menghargai manusia. "Dari semua saya banyak belajar. Saya enggak mau lihat ke belakang, mau lihat ke depan saja," kata Raffi.
Pengalaman-pengalaman yang dialami Raffi tersebut rencananya akan Raffi tulis dan abadikan dalam bentuk buku.
"Karena masalah kemarin bisa ditumpahkan dalam sebuah karya, dalam sebuah buku semoga bisa bermanfaat, pengalaman hidup saya bisa jadi cerminan bagi orang lain mudah-mudahaan bermanfaat."Ujar Raffi dengan suara yang agak bergetar.
AISHA
Berita Lain:
Raffi Ahmad Cepat Hilangkan Grogi
Begini Aksi Perdana Raffi Ahmad di Dahsyat
Raffi Ahmad: Gue Kayak Artis Baru Susah Ngomong
Raffi Ahmad Kembali Muncul di Dahsyat
Produser: Raffi Setiap Pagi Ada di Dahsy