TEMPO.CO, Jakarta -- Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Taufiq Kiemas ternyata pencinta kuliner. Namun sayangnya, meski menyambangi warung sop kambing, politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini tak berani menjajal menu yang disodorkan kepadanya.
"Menu kambing itu uji nyali. Saya tidak boleh dan tidak berani, " kata dia sambil menyantap sate ayam di Warung Pak Mat, Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, Minggu, 27 Januari 2013.
Menu andalan Warung Pak Mat memang serba daging kambing, khususnya sop kambing dan sate kambing. Namun, Taufiq tak berani memesannya. Ia akhirnya meminta menu yang tak kalah larisnya, yaitu serba ayam. "Saya makan sate ayam saja," ujarnya menyantap satu porsi sate bumbu kecap manis sambil tersenyum.
Tak hanya sate ayam, suami Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri ini juga memesan sop ayam kampung. Namun, masakan berkuah itu harus memenuhi satu syarat. "Harus tanpa garam."
Taufiq Kiemas memang tak berani melawan "titah" dokter pribadinya. Karena mengidap penyakit jantung dan darah tinggi, ia harus menjaga kesehatan dengan memperhatikan pola makan alias diet agar mempercepat pemulihan setelah operasi jantung akhir tahun lalu. "Berat saya sekarang sekitar 86 kilogram dari sebelumnya 127 kilogram," kata pria berusia 70 tahun ini.
MUNAWWAROH