TEMPO.CO, Hong Kong - Mantan juara dunia tinju, Mike Tyson ingin bertobat. Stempel bengal yang selama ini dilekatkan kepadanya pluskerap tersandung kasus kriminal membuatnya ingin berubah.
"Saya yang pernah menjadi lelaki badung ingin menjadi seorang pria baik-baik," kata Tyson, sebagaimana dikutip Reuters. Tyson menuturkan, dia bahkan tidak tahu bagaimana menjadi seorang pria baik-baik karena selalu berpikir menjadi lelaki bengal. Dia ingin belajar menjadi orang baik dan memperhatikan seseorang sebagaimana orang lain memperhatikan dirinya. "Inilah alasan saya memiliki keinginan untuk hidup sekarang," kata dia.
Tyson pernah menjadi juara dunia tinju kelas berat saat berusia 20 tahun pada 1986. Dia tak terkalahkan dalam beberapa tahun berikutnya. Pukulannya keras dan lehernya kukuh hingga berjuluk Si Leher Beton. Pada 1992, dia dihukum karena kasus perkosaan. Dia kembali ke ring dan kembali terkenal akibat menggigit kuping Evander Holyfield dalam pertandingan pada 1997.
Tyson yang menghabiskan waktu selama tiga tahun di penjara karena kasus pemerkosaan dan sudah dinyatakan bangkrut, kini telah menemukan agama sebagai pegangan hidupnya. Perangainya juga menjadi lebih lembut. Dia berbicara kepada pemilik modal di Hong Kong tentang hidup sebelum dan sesudah menjadi petinju. Dia bercerita tentang keluarga, karir di bidang akting, termasuk show di Broadway.
Di Hong Kong, Tyson tampil jauh dari kesan sombong seperti yang selama ini ia perlihatkan saat bergelut di dunia tinju. Tyson terlihat necis dengan setelan berwarna cerah saat berada di antara kerumunan pemodal. Wajahnya tersenyum cerah. Pria yang menjadi julukan, Lelaki Terbengal di Planet Ini mengaku tidak lagi minum minuman keras atau bermain perempuan. Saat ditanya rencana hidupnya, dengan tertawa dia menjawab, "Saya ingin menari dan bermain dalam drama musikal."
WAYAN AGUS P
Terpopuler:
Aktris Film Anti-Islam Innocence of Muslims Trauma
Motif di Balik Film Anti-Islam Innocence of Muslim
Innocence of Muslims Didanai 100 Donatur Yahudi?
Otak Pembuat Film Anti-Islam Sering Dipenjara
Sutradara ''The Innocence of Muslims'' Orang Yahudi?