TEMPO.CO, Seoul - Untuk menjadi personel AKB48, produser Yasushi Akimoto membuka audisi bagi remaja perempuan berusia 14-20 tahun. Pada awal audisi, Juli 2005, Akimoto membuka pendaftaran audisi seperti seleksi pada umumnya. Pemilihan secara langsung di teater Akihabara, Tokyo.
Namun, pada Desember 2005, ia tak lagi menyuruh para kandidat datang ke teater guna beraudisi. Seleksi dilakukan melalui video yang dikirim pelamar. Rekaman gambar audisi itu pun tak dikirim berupa cakram padat atau kaset video, melainkan melalui telepon genggam.
Jika pengin gabung dengan AKB48, Akimoto mewajibkan tiap kandidat untuk bersedia melakukan sesi foto berbalut bikini. Tak cuma itu, personel AKB48 juga harus bisa berakting dalam video klip yang mengandung unsur seksi, memamerkan lekuk tubuh dengan baju mini atau ketat.
"Kalau Anda ingin membuat idol group seperti AKB48, harus bisa mengumpulkan remaja yang memiliki daya tarik di tengah kerumunan orang," kata Akimoto.
Karena syarat utama si kandidat harus memiliki kemampuan menarik perhatian orang, Akimoto pun tak memilih remaja yang cantik. Beberapa personel AKB48 berwajah biasa saja. Namun, mereka memiliki kemampuan tampil layaknya tokoh anime: mengenakan seragam pelaut seperti dalam komik, berbicara dengan logat karakter kartun, dan bersuara nyaring.
CORNILA DESYANA | HUFFINGTON POST | HUBPAGES
Berita lain:
Ide AKB48 Muncul dari Remaja Sekolah
Punya 1,4 Juta Fans Cowok, AKB48 Dilarang Pacaran
Yasushi Akimoto, Pria di Balik AKB48
Begini Sejarah AKB48
Mengenal AKB48