Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lukisan-lukisan Palsu yang Bikin Geger Indonesia  

image-gnews
Museum Widayat Oei Hong Djien. (museum-hwidayat.blogspot.com)
Museum Widayat Oei Hong Djien. (museum-hwidayat.blogspot.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dunia seni rupa Indonesia terguncang ketika kolektor kawakan dr. Oei Hong Djien membuka museum seni rupa di Magelang, Jawa Tengah, April lalu. Di museum milik juragan tembakau itu ternyata banyak lukisan Sudjojono, Hendra Gunawan, dan Soedibio yang menurut ahli waris sang pelukis palsu.

Laporan utama Tempo edisi 25 Juni 2012 berjudul "Lukisan Palsu Sang Maestro" mengungkap itu. Beberapa lukisan palsu itu antara lain Wahyu dan Peta Soedibio. Keduanya karya Soedibio. Juga ada lukisan berjudul Diponegoro dan Perdjuangan Belum Selesai (1967) karya Sudjojono yang diragukan keasliannya. Dari semua koleksi karya Sudjojono di Museum Oei Hong Djien, Aminudin ragu akan keaslian 12 lukisan. Juga ada beberapa karya Hendra Gunawan yang diduga palsu. Contohnya: Penjual Es Lilin (1970), Berjudi (1975), Pesta Kemenangan (1978), Perayaan 17 Agustus (1980), Penarik Gerobak (1980), Pasar Malam (1981), Perang Buleleng di Bali (1982), dan Panen Padi (1980). (Baca: Siapa Bos Tembakau yang Diguncang Lukisan Palsu)

Saitem mengunjungi pameran tersebut bersama Rama Chandra, putra Harmonie Jaffar. Seperti Saitem, Rama pun terkejut terutama menyaksikan seri lukisan Peta Soedibio, yang menggambarkan orang yang ditusuk, digantung, dan disiksa. Lukisan yang memperlihatkan kekejian itu bertahun 1946-1955. Rama tak pernah melihat gaya Soedibio seperti itu. Dari 200 lukisan koleksi ayahnya, lukisan Soedibio rata-rata bertema pewayangan atau alam mistik yang halus, tenang, dan esoterik. "Dari koleksi almarhum Bapak, tidak ada satu pun yang penuh kemarahan seperti itu," ujar Rama.

Menurut Chandra, saat ia mengantarkan Ibu Saitem pulang ke Solo, sepanjang perjalanan perempuan yang kini berusia 63 tahun itu tak banyak berkata. Padahal semula Saitem merasa senang karena Hong Djien menahbiskan Soedibio sebagai maestro, yang artinya suaminya setara dengan pelukis Affandi, Sudjojono, dan Hendra Gunawan. Setelah melihat sendiri lukisan tersebut, Saitem tampak syok. "Ibu kaget karena tak bisa membayangkan suaminya melukis hal-hal yang sadistis," kata Rama.

Ternyata bukan hanya keluarga Soedibio yang merasa ragu akan keaslian karya yang dipajang pada pameran tersebut. Keluarga pelukis Sudjojono, baik pihak istri pertama almarhum, Mia Bustam, maupun istri kedua, Rose Pandanwangi, juga ragu terhadap karya yang terpajang di museum tersebut. Tedjabayu Sudjojono, 68 tahun, putra pertama Sudjojono-Mia Bustam, mengunjungi museum seni rupa baru itu. Baru saja melangkah masuk, dari jarak beberapa meter, Tedjabayu melihat lukisan Diponegoro yang digantung di dinding sebelah kiri. Dia merasa agak ganjil jika lukisan itu disebut karya bapaknya. "Tidak mungkin Bapak gegabah membuat bayonet prajurit Diponegoro yang bentuknya seperti bayonet pada masa Perang Dunia II," katanya.

Soal lukisan Perdjuangan Belum Selesai (1967) juga diragukan keasliannya. Menurut Watu Gunung, 64 tahun, putra ketiga Sudjojono-Mia Bustam, tak mungkin bapaknya pada 1967 menggambar orang mengacungkan celurit. Ia ingat, pada 1967, bapaknya masih mengalami trauma atas pembantaian anggota Partai Komunis Indonesia. Bapaknya pernah menjadi anggota partai itu. "Bapak gemblung kalau menggambar demikian," katanya. (Baca: Model Telanjang Lukisan Sudjono Memprotes Oei Hong)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Apa jawaban Oei terhadap sikap sangsi ini? "Mungkin saja Sudjojono bernostalgia." Oei yakin lukisan itu asli karya Sudjojono. Untuk memastikan keaslian lukisan tersebut, ia khusus bertanya kepada sahabat tepercayanya di Temanggung, pelukis Kwee In Tjiong, 74 tahun. In Tjiong adalah murid Sudjojono yang juga dikenal sebagai pedagang tembakau.

"Menurut In Tjiong asli," kata Oei. Tempo berusaha mengecek kepada Intjong, tapi dia tampak menghindar.

TIM TEMPO

Berita Terpopuler Lainnya
Diduga Palsu, Koleksi Lukisan Oei Hong Bikin Geger
Siapa Bos Tembakau yang Diguncang Lukisan Palsu
Model Telanjang Lukisan Sudjono Memprotes Oei Hong
Paul Coelho Komentari Laskar Pelangi
10 Artis Termahal versi Forbes

Ruhut: Jika SBY Tak Bertindak, Demokrat Karam
Asal Muasal Skorsing yang Diminta Fauzi Bowo

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Demonstran Pro-Palestina Rusak Lukisan Arthur Balfour, Tokoh Penyebab Bencana Palestina

39 hari lalu

Seorang aktivis pro-Palestina memotong lukisan Menteri Luar Negeri Inggris abad ke-20, Arthur Balfour, di Universitas Cambridge
Demonstran Pro-Palestina Rusak Lukisan Arthur Balfour, Tokoh Penyebab Bencana Palestina

Demonstran Aksi Palestina merusak lukisan Arthur Balfour, politikus Inggris yang pada 1917 berjanji memberikan rumah bagi Yahudi di Palestina


Cerita Pameran Lukisan Barli di Bandung dan Pemalsuan Karyanya

52 hari lalu

Pameran belasan lukisan Barli di SuJiVa Resto & Art Space, Bandung, 15-29 Februari 2024.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Cerita Pameran Lukisan Barli di Bandung dan Pemalsuan Karyanya

Menurut Rizky, pameran lukisan karya Barli juga untuk memberi kesempatan bagi orang untuk melihat karya aslinya.


Ulang Tahun Perdana, Grey Art Gallery di Bandung Pajang Ratusan Karya Seni

9 Februari 2024

Pameran karya nominasi kompetisi
Ulang Tahun Perdana, Grey Art Gallery di Bandung Pajang Ratusan Karya Seni

Karya unik yang bisa dijumpai di Grey Art Gallery adalah Self Potrait by Van Gogh, 2022. Pembuatnya Abdi Setiawan, menggunakan potongan arang kayu.


Ayurika Gelar Pameran Tunggal Lukisan Kaca Benggala di Bandung

14 Januari 2024

Lukisan dua panel kanvas buatan Ayurika berjudul Temu. (Dok.Galeri).
Ayurika Gelar Pameran Tunggal Lukisan Kaca Benggala di Bandung

Pada pameran tunggal kali ini, Ayurika lebih berfokus untuk menampilkan gambar wajah bercorak realis ekspresif.


Akhir Pekan di Bandung, Dua Seniman Bali Gelar Pameran Tunggal

18 Desember 2023

Patung berjudul The Ancestors karya I Wayan Upadana buatan 2023.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Akhir Pekan di Bandung, Dua Seniman Bali Gelar Pameran Tunggal

Banyak seniman asal Bali menggelar pameran tunggal karya mereka di Bandung, dua di antaranya mengadakannya akhir tahun ini.


Intip Hasil Lukisan di Motor Listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft

27 Agustus 2023

motor listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft dilukis oleh Putu Bonus Sudiana. (foto: Sergap)
Intip Hasil Lukisan di Motor Listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft

Seorang seniman bernama Putu Bonus Sudiana mencoba tantangan baru dengan melukis di bodi motor listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft.


Karya-karya Fenomenal Pelukis Legendaris Djoko Pekik

14 Agustus 2023

Butet Kartaredjasa (kiri), Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah), dan Djoko Pekik (kanan). (Instagram/@masbutet)
Karya-karya Fenomenal Pelukis Legendaris Djoko Pekik

Djoko Pekik meninggal 12 Agustus 2023. Berikut beberapa karya fenomenalnya antara lain Berburu Celeng dan Sirkus Adu Badak.


Pameran Lukisan Kelompok Flemish di Bandung Angkat Isu Lingkungan Bergaya Klasik

6 Agustus 2023

Pameran kelompok Flemish berjudul Silence Before the Storm di Galeri Pusat Kebudayaan Jalan Naripan nomor 9 Bandung, 4-13 Agustus 2023. (ANWAR SISWADI)
Pameran Lukisan Kelompok Flemish di Bandung Angkat Isu Lingkungan Bergaya Klasik

Pada pameran lukisan terbarunya kali ini, mereka melukis pemandangan alam bergaya naturalis dan realis seperti lanskap, sungai, dan hutan.


Kelompok AbstraX dari ITB Pamerkan Lukisan Realis Hingga Abstrak di Galeri Lawangwangi

6 Agustus 2023

Pameran kelompok seniman AbstraX berjudul Dive into the world of Painting Matters di Galeri Lawangwangi Creative Space Bandung.(Tempo/Prima Mulia)
Kelompok AbstraX dari ITB Pamerkan Lukisan Realis Hingga Abstrak di Galeri Lawangwangi

Keragaman itu menunjukkan independensi masing-masing anggota kelompok AbstraX dalam percariannya tentang makna dan arti penting lukisan.


Lanskap Batin Cipuk Lewat Lukisan Abstrak

7 Juli 2023

Seniman Sri Setyawati Mulyani alias Cipuk menggelar pameran tunggal berjudul Inner Landscape di Bandung. Dok. Orbital
Lanskap Batin Cipuk Lewat Lukisan Abstrak

Cipuk mengaku lebih menyukai lukisan lanskap yang sepi yang membuatnya bisa berdialog dengan diri sendiri dan Sang Pencipta Alam.