Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peneliti Musik Amerika Tertarik Polemik Rhoma-Inul  

image-gnews
Andrew Weintraub bersama H. Roma Irama di Malaysia 11-10, 2008. music.pitt.edu
Andrew Weintraub bersama H. Roma Irama di Malaysia 11-10, 2008. music.pitt.edu
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta- Peneliti musik asal Amerika Prof. Andrew Weintraub merilis buku hasil penelitiannya tentang musik dangdut berjudul ‘Dangdut, Musik, Identitas, dan Budaya Indonesia’ di sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Selasa 24 April 2012.

Dalam launching buku tersebut, guru besar musik Pittsburgh University Amerika Serikat itu mengatakan bahwa musik dangdut khususnya di Indonesia tak ubahnya dengan jenis musik lain yang terus berproses, dalam mengikuti perubahan selera masyarakat.

“Musik, apapun selalu berproses, mengikuti lingkungan dan keadaan sosial yang berubah sehingga membuat ide-ide kreatif selalu muncul dan terus berubah,” kata Andrew.

Dalam penelitiannya, Andrew menuturkan musik dangdut di Indonesia menjadi musik paling populer di kalangan masyarakat Indonesia sejak kemunculannya di tahun 50-an lewat orkes melayu. Hingga saat ini jenis musik yang identik dengan gendang dan suling ini pun telah mengalami pasang surut.

“Yang dulunya, pernah dianggap sebagai simbol musik kaum marginal, lalu mengalami masa puncak saat dikooptasi negara lewat media tahun 80 hingga 90-an dan akhirnya bisa diterima kelompok luas,” kata dia.

Buku tersebut merupakan hasil terjemahan dari buku aslinya ‘Dangdut Stories’. Alasan Andrew meneliti dangdut dan menuliskannya dalam bentuk buku karena dirinya sendiri mengaku jatuh cinta pada musik ini sejak tahun 1984. Saat itu ia masih duduk di program sarjana. Penelitian itu terus dilakukan sampai sekarang, ketika dirinya menjadi guru besar.

Selain membedah dangdut buku itu juga banyak mengulas perjalanan musik dangdut secara historis. Andrew sendiri tak ingin bukunya mirip buku sejarah kontemporer sehingga menyertai buku itu dengan sejumlah wawancara dengan para penyanyi dangdut yang pernah terkenal di eranya. Seperti Raja Dangdut Rhoma Irama, Elvi Sukaesih, dan Elia Kadam. Tak lupa, dalam buku tersebut dia banyak mengulas tentang polemik antara dua penyanyi dangdut tesohor tanah air, yakni Rhoma Irama dan Inul Daratista terkait kontroversi ‘goyang ngebor’.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara di sisi lain, anggapan tentang dangdut sebagai musik nasional juga masih dipertanyakan Andrew. Pasalnya musik ini justru lebih banyak digemari masyarakat di kawasan Indonesia bagian barat. Sebaliknya di bagian Indonesia timur, dangdut tidak begitu digemari.

“Dangdut masih digemari di wilayah Indonesia Barat. Meski ada dangdut di Maluku, tapi tidak begitu populer,” kata dia.

Sementara itu Antropolog UGM, Dr. Lono Simatupang menuturkan ciri khas musik dangdut terletak pada ritmik, lirik, melodi serta cengkok suara sengau sang penyanyinya. “Ada bagian menarik, kaitan cengkok dengan nuansa islami. Penyanyi lebih mudah beradaptasi dengan dangdut karena sedikit mirip teknik vokal seni baca Al’quran,” kata dia.

Sementara staf pengajar Prodi Kajian Budaya Media Sekolah Pascasarjana UGM Prof. Dr. Faruk HT, mengatakan dangdut selalu mengalami rezimentasi. Fenomena dangdut koplo saat ini muncul bukan karena jenis dangdut daerah melainkan konsep dangdut yang berbeda yang ingin ditampilkan. Dalam bahasa Farukh disebut sebagai dangdut berkelit. 
“Bukan meliuk atau tidaknya sang penyanyi, bagaimana menjadi berbeda dan orang merasakan perbedaan itu,” kata dia.

PRIBADI WICAKSONO.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Akademisi Dorong Metode Nikson Nababan Bangun Desa Diterapkan Nasional

7 hari lalu

Akademisi Dorong Metode Nikson Nababan Bangun Desa Diterapkan Nasional

Nikson Nababan menggunakan model NIKSON (needs, innovation, knowledge, synergy, operation and norm) dalam perencanaan pembangunan daerah berbasis data presisi.


Buku Awan Merah: Cerita Colombus hingga Cyrus Habib dalam Refleksi Rohaniwan

28 September 2023

Suasana peluncuran Buku Awan Merah: Catatan Sepanjang Jalan di Yogyakarta Selasa, 26 September 2023. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Buku Awan Merah: Cerita Colombus hingga Cyrus Habib dalam Refleksi Rohaniwan

Rohaniwan yang juga pengajar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Baskara T. Wardaya menulis buku bertajuk Awan Merah: Catatan Sepanjang Jalan.


Konsisten Berkarya, Komunitas Saya Belajar Hidup Meluncuran Buku ke-12 di Yogyakarta

11 Juni 2023

Peluncuran buku #sayabelajarhidup karya S. Dian Andryanto di Ace Ambarrukmo Plaza Yogyakarta, Sabtu, 10 Juni 2023. Foto: Eko Rini
Konsisten Berkarya, Komunitas Saya Belajar Hidup Meluncuran Buku ke-12 di Yogyakarta

Komunitas Saya Belajar Hidup konsisten berkarya dan menerbitkan buku. Komunitas menulis ini sudah berjalan selama 8 tahun dan menerbitkan 12 buku


Hari Pendidikan Nasional, BRIN dan Sultanate Institute Luncurkan Buku

2 Mei 2023

Merayakan Hari Pendidikan Nasional 2023, BRIN bekerja sama dengan Sultanate Institute mengadakan webinar dan peluncuran buku 'Keajaiban Negeri Emas Zabaj - Indonesia dalam catatan dunia Islam masa Abbasiyah'. (Tangkapan layar)
Hari Pendidikan Nasional, BRIN dan Sultanate Institute Luncurkan Buku

Buku Keajaiban Negeri Emas Zabaj menjelaskan tentang kawasan Asia Tenggara dari sudut pandang pelayar abad 9 dan 10.


Jelang HUT ke-68, SYL Luncurkan Dua Buku

16 Maret 2023

Jelang HUT ke-68, SYL Luncurkan Dua Buku

Dua buku perjalanan tersebut berujudul "The SYL Way: The Miracle of Hardworking" dan "The SYL Way: I Love My Job".


NU Cabang Tiongkok Luncurkan Buku, Tekankan Pentingnya Santri Belajar ke Cina

7 Februari 2023

Pengurus Cabang Istimewa NU Tiongkok meluncurkan buku bertajuk Santri Indonesia di Tiongkok di UIN Sunan Ampel, Surabaya, Senin, 6 Februari 2022. Foto: Istimewa
NU Cabang Tiongkok Luncurkan Buku, Tekankan Pentingnya Santri Belajar ke Cina

Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tiongkok meluncurkan buku bertajuk "Santri Indonesia di Tiongkok"


Wartawan Senior Tempo Arif Zulkifli Luncurkan Buku Jurnalisme di Luar Algoritma

28 Januari 2023

Wartawan senior Tempo Arif Zulkifli melakukan peluncuran buku berjudul Jurnalisme di Luar Algoritma, berlangsung di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat pada Sabtu, 28 Januari 2023. TEMPO/Tika Ayu
Wartawan Senior Tempo Arif Zulkifli Luncurkan Buku Jurnalisme di Luar Algoritma

Buku itu dibuat, kata wartawan Tempo Arif Zulkifli, untuk mencoba memberikan insight dalam pemberitaan berbentuk reportase.


Rilis Buku Baru, Bamsoet Hargai Pentingnya Pertemanan

10 September 2022

Ketua MPR Bambang Soesatyo merilis buku terbarunya,
Rilis Buku Baru, Bamsoet Hargai Pentingnya Pertemanan

Pertemanan dan membina jaringan menjadi kunci penting dalam perjalanan karier Bambang Soesatyo.


Ketua MPR RI Apresiasi Terbitnya Buku 'NKRI Harga Mati'

24 Agustus 2022

Ketua MPR RI Apresiasi Terbitnya Buku 'NKRI Harga Mati'

Merujuk aspek yuridis, gagasan negara kesatuan merupakan pengejawantahan rumusan sila ketiga Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia


Peluncuran Buku 'Anies Baswedan: Gagasan, Narasi, dan Karya', Penulis: Dia Pemimpin Otentik

15 Juli 2022

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai meresmikan Perpustakaan Jakarta dan Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin di kawasan Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, pada Kamis, 7 Juli 2022. TEMPO/Moh Khory Alfarizi
Peluncuran Buku 'Anies Baswedan: Gagasan, Narasi, dan Karya', Penulis: Dia Pemimpin Otentik

Anies Baswedan disebut sebagai pemimpin otentik dalam peluncuran buku 'Anies Baswedan: Gagasan, Narasi, dan Karya'.