TEMPO.CO , Jakarta:Sebagai pejabat negara di masa Soeharto, Moerdiono termasuk sosok yang jauh dari kata elegan. Menurut Poppy Dharsono, mantan Menteri Sekretaris Negara itu cukup rendah hati. Moerdiono tak segan bergaul dengan sopir ketika dia mengantar Poppy ke acara pernikahan sepupu dari sahabatnya di Bandung.
Untuk makanan sehari-hari, Moerdiono juga jauh dari menu barat. "Pak Moer suka makanan Indonesia, beda dengan saya," kata Poppy ketika bertemu Tempo, Sabtu 14 April 2012. "Tiap hari dia menunya harus ada tahu dan tempe."
Bukan cuma jenis makanan saja yang selektif, Moerdiono juga rewel dengan rasa penganan. Ada bumbu yang kurang sedikit saja, dia bisa tahu dan akan menggangu selera makannya. "Makanan di rumah pakai resep ibunya yang didapat dari kakak Pak Moer," kata Poppy.
Sifat Moerdiono memang perfeksionis. Menurut Poppy, sifat itu ada karena selama bertahun-tahun Moerdiono membantu Presiden Soeharto dan mengurus negara. "Kalau salah sedikit, bisa berantakan semua."
Sifat Moerdiono yang selalu sempurna itu menular ke orang-orang terdekatnya, seperti sopir dan pembantu di rumah. "Karena Pak Moer, pekerja di rumah jadi pinter, rapi, dan telaten," ujar Poppy.
Moerdiono dan Poppy bertemu di tahun 1988. Pertemanan di antara keduanya semakin dekat pada 14 Oktober 1989, ketika Moerdiono mengantar Poppy ke Bandung. Sejak itu, Moerdiono dan Poppy kerap jalan bersama. Hingga mantan pejabat itu menghembuskan napas terakhirnya, 7 Oktober 2011.
CORNILA DESYANA
Berita Terkait
Anak Moerdiono Laporkan Poppy Dharsono ke Polisi
Sosok Moerdiono Berdasarkan Buku Pak Moer-Poppy