TEMPO.CO, London - Mark Evans menonton televisi di ruang duduk rumah kecil di Bridgend, South Wales, saat Adele, anak biologisnya, berkali-kali naik ke atas panggung menerima penghargaan Grammy. Ia tampak tahan menonton saat Adele menyebut nama Penny Adkins, ibunya, disebutkan. Namun ia berlalu saat Adele menyanyi.
Evans mengaku terlalu menyakitkan baginya mendengar suara sang anak. "Ada begitu banyak penyesalan di pihak saya--menyesal bahwa saya bukan seorang ayah yang lebih baik baginya. Saya membuatnya kecewa, buruk, dan aku berharap aku bisa memutar balik waktu dan melakukan sesuatu yang berbeda," katanya.
Evans sebelumnya adalah seorang pecandu alkohol. Ketika Adele berusia dua tahun, ia meninggalkan Penny, yang kemudian membesarkan anaknya seorang diri.
"Ketika ia bernyanyi, sungguh sangat indah," katanya seperti dikutip Daily Mail. "Tapi, bagiku, membawa kembali kenangan terlalu banyak."
Evan mengaku selalu tutup kuping tiap kali mendengar suara Adele. Ia juga mengaku tak memiliki satu pun album anaknya. "Saya tidak bisa percaya bahwa anak kecil lusuh dari Tottenham telah tumbuh menjadi superstar dunia," katanya.
Tukang ledeng ini mengaku, sampai Adele berusia 4 tahun, ia masih kerap menghubunginya. Semua berubah setelah ia berkarib dengan alkohol setelah kematian ayahnya karena kanker usus. "Sejak itu, hubunganku dengan Adele hancur," ujarnya.
Dalam sebuah wawancara, Adele pernah mengungkapkan keburukan hubungannya dengan sang ayah. "Jika aku melihatnya lagi, aku akan meludahi wajahnya," katanya dalam wawancara dengan majalah Vogue.
Bagi Evans, omongan Adele itu bak pisau baginya. "Aku tidak percaya dia mengatakan itu. Ini menghancurkan. Saya tidak tahu dari mana kata itu berasal," katanya.
TRIP B