Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Seniman Multinegara Akan Meriahkan Jatim Biennale IV 2011  

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, Surabaya - Puluhan seniman dari beragam daerah hingga mancanegara akan meriahkan Jatim Biennale IV 2011 yang akan digelar di enam galeri di Surabaya Ahad, 16 Oktober 2011.

Mengambil tema "Transposisi", kuratorial pameran kali ini akan mencoba menyajikan pertunjukan seni visual untuk mendobrak pemahaman kaku, yaitu seni rupa yang hanya dianggap sebatas lukisan dan patung. "Dalam gelaran ini berbagai media dan jenis aliran seni rupa akan coba dipertontonkan," kata Sekretaris Panitia Jatim Biennale 2011, Henri Nurcahyo, Sabtu 15 Oktober 2011.

Pameran ini kata Henri, tak sebatas pajangan karya, melainkan juga mencoba menyoalkan pemahaman lama dan menyajikan tampilan media yang dipahami dan dieksplorasi oleh seniman dengan cara pandang bebas nan baru.

Menurut Henri, media saat ini telah berkembang beragam. Ini sekaligus memperlihatkan watak media yang memiliki daya jelajah nun jauh dalam rangka pemahamanan yang menghadirkan realitas baru atas gejala sosial yang sedang berkembang di tengah perubahan. Daya jelajah media bisa dilihat dengan begitu banyaknya kemungkinan-kemungkinan baru, baik dalam tatanan konseptual atau tematik hingga visual estetik.

Dalam pameran ini beberapa karya, misalnya, akan disajikan dengan menunjukkan citraan khas dari komputer tapi dengan garapan teknis lukis yang masih konvensional. "Di sudut yang lain ada juga karya digital imaging dengan garapan digital, tapi citraan yang ditampilkan dalam karya itu adalah citraan khas lukisan," katanya.

Karya-karya semacam inilah yang akan disajikan untuk menunjukkan betapa telah bermetaforanya karya menyesuaikan perubahan zaman khususnya perubahan dengan garapan komputerisasi dengan perangkat digital.

"Seniman dengan media baru ini ibarat Gallileo yang menemukan teropong dan pemandangan baru," ujar Henri. Dengan teropong baru ini seniman berharap interaksi antara karya dan penonton akan lebih gampang mengena.

Dibuka tepat pukul 18.00 WIB, gelaran perdana Jatim Biennale IV 2011 akan dilakukan di Galeri House of Sampoerna Surabaya. Di tempat ini setidaknya akan ditampilkan karya dari 15 seniman beragam media mulai drawing, komik, digital print, seni lukis, instalasi, video art hingga performing art.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hari berikutnya pameran dilakukan di AJBS Gallery dengan tampilan 29 seniman asli Jatim. Pameran dilanjutkan di Pusat Kebudayaan Prancis CCCL pada 18 Oktober 2011 yang akan menyajikan karya tunggal seni instalasi khusus Alexander Eudier dari Prancis.

Tak cukup di situ, gelaran dilanjutkan di GO Artspace Sutorejo Surabaya 19 Oktober 2011 yang akan memamerkan karya dari 34 seniman dari luar Jatim. Setelah itu hari berikutnya akan digelar di Oasis Gallery Jalan HR Muhammad Surabaya 20 Oktober 2011 yang akan memamerkan 28 seniman khusus dari Jatim.

Pameran ini akan ditutup pada 21 Oktober 2011 di Galeri Surabaya kompleks Balai Pemuda Surabaya dengan memamerkan karya empat seniman dari empat negara, yaitu Dennys E. Montera dari Filipina, kemudian Jack New Cool dari Thailand, lantas Liu Cheng Hua dari Malaysia, serta Syaiful Hadjar dari Indonesia.

Selain pameran karya, Jatim Biennale IV 2011 juga akan digelar dua diskusi masing-masing bertema "Posisi dan Praktek Wacana Seni Rupa Kontemporer" dengan pembicara Aminudin TH Siregar, Audivacx, Syarifudin, dan Agus Koecink yang akan digelar pada 17 Oktober di galeri AJBS.

Sedangkan diskusi lanjutan dengan topik "Seni Rupa di Jatim dalam Pusaran Progresivitas Estetik dan Pasar" digelar pada 19 Oktober di GO Artspace Sutorejo Surabaya dengan pembicara Adi Wicaksono dan Kuss Indarto.

FATKHURROHMAN TAUFIQ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

25 hari lalu

Gapura Joyland Festival Bali 2024 di Peninsula Island, Nusa Dua Bali pada Jumat, 1 Maret 2024. TEMPO/Intan Setiawanty,
Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

Berikut keseruan Joyland Festival Bali 2024 yang insklusif dan ramah keluarga dengan menghadirkan stan White Peacock hingga pilihan panggung musik.


Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

15 Januari 2024

Aktor Butet Kertaredjasa melakukan pertunjukan seni teater yang digabungkan dengan seni musik dan seni tari dengan lakon
Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

Seniman Butet Kartaredjasa mempertanyakan alasan kenaikan harga gedung pertunjukan di DKI Jakarta


Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

5 Desember 2023

Pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo - Mahfud MD, dan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka
Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

Lima tema debat capres-cawapres telah disampaikan KPU, tak ada tema soal kesenian dan kebudayaan. Begini respons budayawan dan pekerja seni.


Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini

5 Desember 2023

Akmal Nasery Basral. ANTARA
Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini

Sastrawan Akmal Naseri Basral memberikan catatan tak adanya tema kebudayaan dankesenian dalam debat capres-cawapres pada Pilpres 2024.


Pemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu

22 Agustus 2023

Ilustrasi Polisi Indonesia. Getty Images
Pemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu

Panitia menyebut Gubernur Sulawesi menyekal bissu sehingga penampilan seni monolog "Rindu Bissu" pun dilarang.


Sejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat

4 Juli 2023

Domba peserta kontes Domba Catwalk di Situ Bagendit, Garut, Jawa Barat, 21 Februari 2015. Acara tersebut untuk mempromosikan Domba Garut sekaligus kawasan wisata Situ Bagendit. TEMPO/Prima Mulia
Sejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat

Domba Garut yang memiliki ciri khas pada fisiknya sering diikut sertakan dalam kontes atau diadu. Inilah asal usulnya.


WM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia

24 Februari 2023

Pertunjukan seni teater
WM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia

Royal Conservatoire of Scotland dan WM Mann Foundation menawarkan beasiswa pascasarjana khusus mahasiswa Indonesia di bidang seni pertunjukan.


Seniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia

20 Januari 2023

Karya gambar berjudul
Seniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia

Dede Wahyudin, memajang 67 gambar ukuran kecil dan empat berukuran besar yang dominan berwarna hitam putih dalam pameran tunggal itu.


Jadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami

17 November 2022

Jadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami

Kesenian Islam di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa besar


Masyarakat Kesenian Jakarta Minta Rencana Acara Musyawarah Versi DKJ Dihentikan

27 Oktober 2022

Pemain teater Syahid berperan dalam teater bertajuk
Masyarakat Kesenian Jakarta Minta Rencana Acara Musyawarah Versi DKJ Dihentikan

Masyarakat Kesenian Jakarta (MKJ) menilai musyawarah yang akan dilakukan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) tidak sesuai dengan Pergub DKI