TEMPO Interaktif, Denpasar - Bentara Budaya Bali bekerja sama dengan Komunitas Sahaja kembali menggelar Sinema Bentara. Kali ini film yang diputar pada Kamis, 29 September 2011 hingga Jumat, 30 September 2011, adalah karya-karya terbaik sineas Turki. “Turki dikenal memiliki keunikan budaya hasil persilangan antara kultur Barat dan Timur,” kata Ni Ketut Ari Kesuma Dewi, ketua panitia.
Fenomena ini diyakini turut mempengaruhi karya seni negeri tersebut dan menjadikan film-filmnya khas dan menarik. Itu pun bisa menjadi pelajaran penting bagi pekerja seni di Bali yang juga menghadapi masyarakat dengan intensitas pertemuan yang tinggi antara budaya tradisional dan modern.
Pada program yang terbuka untuk umum ini akan ditampilkan Uc Maymun dan Three Monkeys--film yang mengantarkan sutradaranya, Nuri Bilge Ceylan, meraih penghargaan sebagai Sutradara Terbaik pada Festival Film Cannes 2008. Sinema ini mengangkat kehidupan sebuah keluarga yang mengalami kehancuran komunikasi serius selama perjuangan mereka dalam mengatasi kekerasan hidup.
Uc Maymun akan diputar di hari pertama bersama film Tatil Kitabi (Summer Book) yang berkisah tentang drama keluarga yang disajikan dalam perspektif seorang anak berusia sepuluh tahun. Film ini ditulis dan disutradarai oleh Seyfi Teoman.
Hari berikutnya akan diputar dua film Turki produksi tahun 2008 lainnya, yakni Gitmek: Denim Marlon ve Brandom (Gitmek: My Marlon and Brando) dan Sonbahar (Autumn). Film pertama disutradarai oleh Huseyin Karabey, dibuat berdasarkan kisah nyata tentang perjalanan luar biasa seorang perempuan Turki ke perbatasan Irak yang sedang mengalami peperangan.
Sedangkan Sonbahar mengisahkan pergumulan seorang pria mantan narapidana politik yang baru keluar dari hukuman penjara selama sepuluh tahun. Film yang meraih berbagai penghargaan dalam dan luar negeri ini merupakan film debut sutradara Ozcan Alper yang juga menulis ceritanya.
ROFIQI HASAN