Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Melongok Seni Tarung Bebas Pencak Lirboyo  

image-gnews
TEMPO/ Nickmatulhuda
TEMPO/ Nickmatulhuda
Iklan

TEMPO Interaktif, Kediri - Halaman Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur, tampak riuh. Ribuan orang dari berbagai daerah memadati tanah lapang yang berada di kompleks Aula Muktamar, dekat kediaman pemimpin pondok Kiai Idris Marzuki, Jumat malam, 8 Juli 2011.

Bukan untuk menghadiri istighotsah atau pengajian yang rutin digelar di pondok itu, lautan manusia tersebut ingin menjadi penyaksi kehebatan pendekar silat yang akan bertanding dalam perhelatan tarung bebas atau yang biasa disebut pencak dor. Di tempat ini, para pendekar akan beradu ilmu kanuragan demi mempertaruhkan nama perguruan silat masing-masing.

Jarum jam menunjukkan angka 20.00 WIB ketika Ketua Umum Gerakan Aksi Silat Muslimin Indonesia (GASMI) Zainal Abidin yang juga pengurus Pondok Lirboyo membuka pertarungan. Satu per satu para pendekar dari berbagai perguruan silat naik ke atas panggung bambu setinggi 5 meter. Mirip ring tinju yang dikelilingi batang bambu sebagai pembatas tepi, para pendekar akan beradu jurus di panggung seluas 8x4 meter.

Sesuai namanya yakni tarung bebas, pertandingan silat ini benar-benar bebas alias tak ada peraturan sama sekali. Para pendekar diperkenankan menggunakan keahlian bela diri masing-masing untuk menjatuhkan lawan. Pukulan, tendangan, cekikan, hingga membanting lawan diperkenankan dalam pertarungan ini selama tidak mengancam keselamatan jiwa. Para petarung pun bebas mengeluarkan jurus yang dimiliki, mulai dari karate, judo, pencak, hingga tinju.

Alhasil, hingga Sabtu dini hari, 9 Juli 2011, suasana malam di Pondok Lirboyo hanya diwarnai suara bak buk, teriakan para pendekar, bunyi panggung dari papan kayu yang berderak akibat tertimpa tubuh pesilat, serta sorakan penonton. Tepuk tangan pun pecah ketika para pesilat mampu menjatuhkan lawan atau mendaratkan pukulan dengan telak di wajah musuhnya hingga terkapar.

Untuk menjaga keselamatan para peserta, setiap pertandingan dikawal dua orang wasit yang memiliki keahlian pencak tinggi. Mereka akan melerai pertarungan jika kondisi pesilat tak memungkinkan untuk melanjutkan pertarungan. Hal ini dilakukan ketika seorang pesilat mengalami luka serius hingga berdarah, patah tulang dan keseleo, ataupun menyatakan menyerah.

Wasit hanya memberikan tiga kesempatan bertarung atau ronde untuk satu kali pertandingan. Para pesilat bebas memilih lawan yang dikehendaki, asalkan memiliki ukuran tubuh yang seimbang. Namun, ada kalanya pesilat bertubuh kecil menantang pesilat bertubuh lebih besar selama memiliki nyali. “Mereka bisa mengukur sendiri kemampuannya,” kata Zainal Abidin, yang biasa disapa Mbah Bidin.

Entah bagaimana melakukannya, Mbah Bidin yang dikenal sebagai pendekar silat tersohor ini menjamin tak ada pendekar yang bisa berbuat curang. Selain memeriksa tubuh pesilat untuk memastikan tak ada benda berbahaya, seperti senjata tajam, cincin, arloji, gelang, atau benda-benda yang bisa melukai lawan, Mbah Bidin menjamin tak ada pendekar yang bisa menggunakan ilmu kedigdayaannya yang tak kasat mata. Di antaranya adalah jimat, ilmu kekebalan tubuh, dan lain-lain. “Insya Allah, semua ilmu akan hilang saat menaiki panggung,” katanya.

Kegiatan tarung bebas atau pencak dor ini, menurut Mbah Bidin, lebih merupakan upaya mempertahankan tradisi Pondok Lirboyo. Di zaman dahulu, pondok pesantren ini dikenal sebagai kawah candradimuka para pendekar silat dari kalangan santri. Diasuh oleh almarhum Kiai Agus Maksum Jauhari atau Gus Maksum yang dikenal sakti dan dikenal di kalangan pesilat Tanah Air, pondok ini melahirkan santri-santri hebat, baik ilmu kanuragan maupun agama.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kini, setelah Gus Maksum wafat dan meninggalkan banyak pendekar silat, Mbah Bidin yang juga keponakannya ditunjuk mengkoordinasikan mereka. Karena keilmuannya yang tinggi pula, Mbah Bidin ditunjuk menjadi Ketua Umum GASMI yang membawahi para pesilat dari berbagai perguruan di organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Selain GASMI, para pesilat NU ini juga lahir dari organisasi Pagar Nusa.

Lantas, apa yang dicari oleh para pesilat ini hingga rela beradu jotos hingga terluka. Tak lain hanyalah mempertaruhkan kehormatan perguruan masing-masing di ajang bergengsi yang hanya ada di Pondok Lirboyo. Mereka berasal dari berbagai daerah, seperti Kediri, Tulungagung, Nganjuk, Blitar, hingga Ponorogo. Bahkan pertarungan malam tadi juga menghadirkan pesilat cilik dari Papua. Mereka adalah binaan alumnus santri Lirboyo yang kini menetap dan mendirikan pesantren di Papua.

Meski sebagian besar petarung berasal dari perguruan silat, tak sedikit yang merupakan warga biasa. Mereka rata-rata ingin menguji kemampuan berkelahi dengan para pendekar, sekaligus unjuk kekuatan meski tak memiliki dasar pencak. Hal ini tentu berisiko, mengingat pada akhirnya mereka hanya menjadi 'bulan-bulanan' para pendekar.

Sutrisno, 19 tahun, salah seorang petarung yang tak berasal dari perguruan silat memiliki alasan sendiri naik ke pentas. Dia ingin menyelesaikan pertikaian dengan seorang pemuda di kampungnya dengan cara laki-laki. “Daripada tawuran di luar, lebih baik duel di sini dengan terhormat,” katanya.

Sesuai moto yang disampaikan Gus Bidin di awal pertandingan bahwa “Di Atas Lawan, Di Bawah Kawan”, para petarung tak boleh menyimpan dendam saat turun panggung. Usai berangkulan yang disaksikan ribuan penonton, masing-masing menerima selembar kupon atau keplek dari panitia. Kupon itu adalah tiket untuk mengambil hadiah dari pertarungan yang dilakukan, yakni sepiring nasi dan sayur. Itulah tropi sekaligus piala untuk mereka yang diperoleh usai melakoni duel maut di panggung hingga berdarah-darah.

Dan di luar dugaan, sistem tradisional ini sangat efektif untuk meredakan ketegangan antarpesilat. Usai beradu jotos, mereka duduk bersama untuk menikmati makan malam sederhana di halaman aula muktamar. Di sini pula mereka saling berkenalan dan bertukar pengalaman seputar dunia persilatan dengan canda tawa. Benar-benar tak ada dendam.

HARI TRI WASONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemenag Usul Lulusan Ma'had Aly Bisa Ikut Seleksi CPNS

17 hari lalu

Peserta mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS formasi Kejaksaan di Kantor Pusat Badan Kepegawaian Negara (BKN), Jakarta, Kamis  9 November 2023. Pemerintah mulai Kamis 9 November melaksanakan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS 2023 yang diikuti sebanyak 1.853.617 pelamar, sedangkan Seleksi Kompetensi bagi Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (CPPPK) akan dilakukan pada Jumat 10 November. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Kemenag Usul Lulusan Ma'had Aly Bisa Ikut Seleksi CPNS

Lulusan Ma'had Aly berpeluang mengikuti seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil atau CPNS, khususnya formasi penyuluh agama.


Motif Penganiayaan Santri hingga Tewas di Jambi, Pelaku Ditagih Utang Rp 10 Ribu

25 hari lalu

Dirreskrimum Polda Jambi Kombes Pol Andri Ananta (Dua dari kiri), Kabid Humas Kombes Pol Mulia Prianto (tiga dari kiri) dan Kapolres Tebo I Wayan Arta (empat dari kanan) menyampaikan keterangan pers terkait hasil penyidikan kasus penganiayaan santri di Tebo, Sabtu, 23 Maret 2024. Foto: ANTARA/Tuyani.
Motif Penganiayaan Santri hingga Tewas di Jambi, Pelaku Ditagih Utang Rp 10 Ribu

Polda Jambi akirnya mengungkap motif penganiayaan yang menewaskan AH, 13 tahun, santri di salah satu ponpes di Kabupaten Tebo.


Pimpinan Pesantren di Trenggalek dan Anaknya Mengaku Cabuli Santriwati Sejak 2021

27 hari lalu

Ilustrasi pencabulan. Shutterstock
Pimpinan Pesantren di Trenggalek dan Anaknya Mengaku Cabuli Santriwati Sejak 2021

Polisi menetapkan bapak dan anak pengasuh pondok pesantren di Trenggalek sebagai tersangka pencabulan


Polda Jambi Jamin Penyelidikan Kasus Kematian Santri di Tebo Berlanjut, Gelar Perkara Dilakukan Pekan ini

32 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Polda Jambi Jamin Penyelidikan Kasus Kematian Santri di Tebo Berlanjut, Gelar Perkara Dilakukan Pekan ini

Kasus kematian santri di salah satu Pondok Pesantren di Tebo Jambi ini sempat mandek, hingga viral lagi setelah dibawa ke Hotman Paris.


Marak Perang Sarung, KPAI Imbau Pesantren hingga Ormas Bantu Arahkan Kegiatan Anak selama Ramadan

32 hari lalu

(ki-ka) Pengurus Formas LKSA - PSAA, Jasra Putra bersama pengurus Panti Asuhan Dapur Yatim Baleendah, Devi Susiana dan Komisioner KPAI, Rita Pranawati menjelaskan foto-foto terkait penyergapan panti oleh Densus 88 Anti Teror saat konferensi pers di Kantor KPAI, Jakarta, 19 Januari 2016. TEMPO/Amston Probel
Marak Perang Sarung, KPAI Imbau Pesantren hingga Ormas Bantu Arahkan Kegiatan Anak selama Ramadan

KPAI mengimbau pelbagai lembaga keagamaan, seperti pesantren, lembaga zakat, dan ormas Islam, membantu mengarahkan kegiatan anak selama Ramadan.


Kode Khusus Hasbi Hasan dan Windy Idol dalam Suap Perkara Mahkamah Agung: dari SIO hingga Pesantren

41 hari lalu

Terdakwa Sekretaris MA nonaktif, Hasbi Hasan mengikuti sidang lanjutan mendengarkan keterangan saksi, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Selasa, 19 Desember 2023. Sidang ini dengan agenda mendengarkan keterangan tiga orang saksi Riris Riska Diana, Windy Yunita Bastari dan Rinaldo yang dihadirkan oleh tim Jaksa Penuntut Umum KPK untuk kedua terdakwa dalam pengembangan perkara tindak pidana korupsi dugaan kasus suap pengurusan Perkara di Mahkamah Agung Republik Indonesia. Dalam kasus perkara ini KPK telah menetapkan 17 orang tersangka diantaranya dua hakim MA, Sudrajad Dimyati dan Gazalba Saleh. TEMPO/Imam Sukamto
Kode Khusus Hasbi Hasan dan Windy Idol dalam Suap Perkara Mahkamah Agung: dari SIO hingga Pesantren

Dalam perkara suap Mahkamah Agung, Sekma Hasbi Hasan didakwa menerima suap Rp 11,2 miliar dan gratifikasi Rp 630 juta.


Viral Pondok Pesantren di Depok Terkurung Tanpa Akses Jalan

45 hari lalu

Satu-satunya akses jalan menuju Pondok Pesantren Khoirur Rooziqiin melalui pematang empang dan kandang kambing di Jalan Rawa Maya III Kelurahan Beji, Kecamatan Beji, Depok, Senin, 4 Maret 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Viral Pondok Pesantren di Depok Terkurung Tanpa Akses Jalan

Pondok Pesantren Khoirur Rooziqiin di Beji Depok viral di media sosial karena terkurung tanpa akses keluar masuk.


Marak Kasus Bullying, Jokowi kepada Guru: Jangan Sampai Ada Siswa Ketakutan di Sekolah

46 hari lalu

Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan dalam acara Peringatan HUT ke-78 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2023 di Jakarta, pada Sabtu 25 November 2023. ANTARA/Yashinta Difa
Marak Kasus Bullying, Jokowi kepada Guru: Jangan Sampai Ada Siswa Ketakutan di Sekolah

Presiden Joko Widodo menunjukkan perhatiannya atas perundungan (bullying) yang terjadi di sekolah-sekolah.


Cegah Kekerasan Berulang, RMI PWNU Jatim Optimalkan Fungsi Satgas Pesantren Ramah Santri

46 hari lalu

Seorang tersangka penganiayaan santri yang mengakibatkan meninggal dunia menjalani rekonstruksi di Polres Kediri Kota, Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis 29 Februari 2024. Rekonstruksi penganiayaan santri berinisial BM yang mengakibatkan meninggal dunia oleh empat tersangka sesama santri di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri tersebut memperagakan 55 reka adegan di tiga lokasi berbeda. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani
Cegah Kekerasan Berulang, RMI PWNU Jatim Optimalkan Fungsi Satgas Pesantren Ramah Santri

Ketua RMI PWNU Jawa Timur, M. Iffatul Lathoif, mengatakan akan mengawal kasus hingga suasana kembali kondusif. Ia juga akan mengoptimalkan fungsi Satgas Pesantren Ramah Santri.


Saran Psikolog buat yang Ingin Memasukkan Anak ke Pondok Pesantren

48 hari lalu

Seorang santri sedang menyimak kajian kitab burdah yang di pimpin langsung oleh pengasuh pondok Said Aqil Siradj di pondok pesantren Al-tsaqafah Ciganjur Jakarta Selatan, Minggu, 26 Maret 2023. Kajian yang diikuti ratusan santri tersebut, merupakan kegiatan rutin pagi hari selama bulan Ramadan di pondok pesantren Al-tsaqafah. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.'
Saran Psikolog buat yang Ingin Memasukkan Anak ke Pondok Pesantren

Orang tua wajib mendidik anak sebelum memutuskan memasukkan ke sekolah berasrama seperti pondok pesantren. Simak saran psikolog.