Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

"Siapa Pun Jurinya, Sang Pencerah Tetap Kandas"

image-gnews
Sang Pencerah
Sang Pencerah
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Di tengah kekisruhan Festival Film Indonesia (FFI), diam-diam Komite FFI bertemu dengan dewan juri festival pada Rabu (1/12) malam. Komite mencoba membujuk dewan agar mengubah keputusan dewan, yang memasukkan film Sang Pencerah dalam daftar unggulan, tapi dewan bertahan pada keputusannya. Komite akhirnya memecat para dewan juri itu, yang terdiri dari Jujur Prananto, Seno Gumira Ajidarma, Marseli Sumarno, Anto Hoed, Rima Melati, dan Salim Said.

Jujur Prananto mengaku sudah mendengar kabar pemecatan itu, tapi belum menerima surat resmi. "Saya masih menunggu surat pemecatan itu yang akan dikirimkan ke rumah," ujarnya.

Meski demikian, Jujur sudah menduga pemecatan itu akan terjadi. "Para juri tetap pada keputusannya, maka hal lain yang menjadi opsi adalah pemecatan. Rasanya sulit kalau Komite mau mengambil jalan tengah yang baik," ujarnya kepada Tempo.

Sesudah pemecatan itu, Komite lantas membentuk dewan juri baru dengan memasukkan para anggota Komite Seleksi dan dua wajah baru, Alex Komang dan Areng Widodo. Formasi baru itu diketuai oleh Dedi Setiadi dan Totot Indarto sebagai sekretaris. "Siapa pun jurinya, tetap saja Sang Pencerah kandas. Juri baru takkan memperjuangkan film itu," kata Jujur.

Kisruh di tubuh FFI ini bermula dari pengumuman Komite Seleksi FFI tentang delapan film panjang yang jadi unggulan dan juga menyatakan bahwa Sang Pencera" tak diunggulkan karena tak memenuhi kriteria. Namun, buku pedoman festival mewajibkan sedikitnya 10 film jadi unggulan, sehingga Komite kemudian menambahkan dua film lagi, yakni Red Cobex dan Sehidup (tak) Semati.

Namun, dewan juri bersikap lain. Mereka justru menambahkan Sang Pencerah karya sutradara Hanung Bramantyo ke daftar film unggulan. Komite protes, karena menganggap bahwa dewan juri seharusnya hanya menilai 10 film yang sudah dipilih Komite Seleksi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perbedaan pendapat ini membuat pengumuman nominasi Festival Film Indonesia 2010 diundur, dari 27 Oktober ke 3 Desember. "Ada kesalahan tafsir antara keduanya. Komite Seleksi berpandangan hanya sepuluh yang dinilai. Adapun dewan juri berpendapat sebaliknya," ujar Deddy Mizwar, perwakilan Komite, pada Ahad (28/12) lalu.

Jumat (3/11) besok, dewan juri baru akan mengumumkan daftar film unggulan untuk kategori film panjang. Kewajiban yang sempat tertunda itu akan disiarkan secara langsung di acara Dahsyat di staisiun RCTI.

Aguslia Hidayah

Iklan

FFI


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ario Bayu Didapuk Jadi Ketua Komite FFI 2024-2026, Ini Film-Film yang Pernah Dibintanginya

13 hari lalu

Ario Bayu. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Ario Bayu Didapuk Jadi Ketua Komite FFI 2024-2026, Ini Film-Film yang Pernah Dibintanginya

Ario Bayu ditetapkan menjadi Ketua FFI telah memerankan banyak karakter dari beragam film layar lebar. Berikut sebagian filmografinya.


Ario Bayu Ditetapkan sebagai Ketua Komite FFI 2024-2026 Gantikan Reza Rahadian, Ini Profilnya

13 hari lalu

Ario Bayu berperan sebagai Soeraja di serial Gadis Kretek. Foto: Dok. Netflix
Ario Bayu Ditetapkan sebagai Ketua Komite FFI 2024-2026 Gantikan Reza Rahadian, Ini Profilnya

Tidak lagi dijabat oleh Reza Rahadian, kini, Ketua Komite FFI selanjutnya dijabat aktor Ario Bayu. Begini profilnya.


Hari Film Nasional, Reza Rahadian Ingin FFI Jaga Marwah dan Netralitas

20 hari lalu

Hari Film Nasional diperingati setiap 30 Maret. Sosok Usmar Ismail, yang melahirkan karya-karya legendaris pada 1950-an hingga 1970-an, menjadi catatan penting dalam sejarah perfilman Indonesia. ISTIMEWA
Hari Film Nasional, Reza Rahadian Ingin FFI Jaga Marwah dan Netralitas

Di momen Hari Film Nasional, Reza Rahadian berharap siapa pun yang akan menggantikannya bisa membawa kebaikan bagi film Tanah Air.


Pemeran Jokowi Meriahkan Para Pencari Tuhan Jilid 17, ini Profil Teuku Rifnu Wikana

27 hari lalu

Teuku Rifnu Wikana. TEMPO/Nurdiansah
Pemeran Jokowi Meriahkan Para Pencari Tuhan Jilid 17, ini Profil Teuku Rifnu Wikana

Teuku Rifnu Wikana pemeran Joko Widodo di film Jokowi turut berperan dalam film Para Pencari Tuhan Jilid 17. Ini profil dan pencapaiannya.


Metamorfosa Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono, Puisi ke Layar Lebar

29 hari lalu

Aktor Koutaro Kakimoto (kiri), Velove Vexia, dan sutradara Hestu Saputra dalam Meet and Greet Film Hujan Bulan Juni di Jakarta, 1 November 2017. Film ini bercerita tentang kisah cinta dosen bernama Pingkan (Velove Vexia), dengan sang kekasih Sarwono (Adipati Dolken). Tempo/ Fakhri Hermansyah
Metamorfosa Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono, Puisi ke Layar Lebar

Puisi Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono telah bermetamorfosa dalam banyak bentuk, mulai dari komik, novel, hingga film.


Pemain Film 24 Jam Bersama Gaspar di Netflix, Ini Profil Sutradara Yosep Anggi Noen

33 hari lalu

Para pemain film 24 Jam Bersama Gaspar. Dok. Netflix
Pemain Film 24 Jam Bersama Gaspar di Netflix, Ini Profil Sutradara Yosep Anggi Noen

Film 24 Jam Bersama Gaspar sudah tayang di Netflix yang diperankan pemain ternama dan digarap oleh sutradara berbakat. Lantas, siapa sajakah mereka?


Siksa Kubur Tayang Saat Libur Lebaran, Dibintangi Reza Rahadian hingga Para Pemenang Piala Citra FFI

35 hari lalu

Poster film Siksa Kubur. Dok. Poplicist
Siksa Kubur Tayang Saat Libur Lebaran, Dibintangi Reza Rahadian hingga Para Pemenang Piala Citra FFI

Film teranyar karya Joko Anwar, Siksa Kubur atau Grave Torture akan tayang pada momentum libur lebaran, pada 10 April 2024


Sejumlah Film Benyamin Sueb, Aktor Terbaik di Film Si Doel Anak Betawi dan Intan Berduri Raih Piala Citra 1972 dan 1973

43 hari lalu

Gubernur Banten Rano Karno berfoto dengan foto Benyamin Sueb saat Pembukaan Pameran foto Tempo di Ruang Tunggu terminal 2 Bandara  Soekarno Hatta Tangerang - Banten, 2 Mei 2016. Pameran ini merupakan rangkaian peringatan ulang tahun 45 Tahun Tempo Majalah. TEMPO/Amston Probel
Sejumlah Film Benyamin Sueb, Aktor Terbaik di Film Si Doel Anak Betawi dan Intan Berduri Raih Piala Citra 1972 dan 1973

Benyamin Sueb, dikenal sebagai salah satu ikon komedi dalam perfilman Indonesia, telah membintangi berbagai film yang populer dan menjadi legendaris.


37 Tahun Reza Rahadian, Film Perempuan Berkalung Sorban Mengantarkan Popularitasnya

43 hari lalu

Pemain film Benyamin Biang Kerok, Reza Rahadian, berpose di kantor Redaksi Koran Tempo di Palmerah, Jakarta, 21 Februari 2018. Berikut kelakuan Reza saat bertandang ke kantor Tempo. TEMPO/ Nita Dian
37 Tahun Reza Rahadian, Film Perempuan Berkalung Sorban Mengantarkan Popularitasnya

Mengawali karir sebagai model sebelum menjadi aktor profesional. Bagaimana perjalanan karir dari Reza Rahadian Matulessy?


HUT Joko Anwar 48 Tahun, Anak Medan Jadi Sutradara Ternama

3 Januari 2024

Untuk memperingati HUT RI ke-76, Joko Anwar mengunggah foto lawasnya saat menjadi pasukan khusus pengibar bendera, Paskibraka. Ia berhasil menjadi anggota Paskibraka di Istana Merdeka pada tahun 90-an. Instagram
HUT Joko Anwar 48 Tahun, Anak Medan Jadi Sutradara Ternama

Pada 3 Januari 2024, Joko Anwar yang terkenal sebagai sutradara film genap berusia 48 tahun. Berikut perjalanan kariernya.