TEMPO Interaktif, Bandung -Setelah lama dinanti keluarga, buku berisi sketsa dan gambar Sindudarsono Sudjojono akhirnya diluncurkan di Bandung hari ini. Buku berjudul Sang Ahli Gambar, Sketsa, Gambar, dan Pemikiran S. Sudjojono itu ditulis Aminudin TH Siregar.
Menurut Aminudin, tulisannya mengisi 200 dari 400 lebih halaman buku. Bahannya banyak memakai karya tesisnya tentang analisis wacana Seni Rupa Modern Indonesia. “Ini bukan (buku) biografi Sudjojono, tapi lebih pada pemikirannya tentang seni,” ujarnya di sela acara peluncuran di ruang seminar Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB, Kamis (28/10).
Buku yang terbagi dalam empat bab tersebut juga diselipi seratus lebih karya sketsa dan gambar Sudjojono atau biasa dipanggil Pak Djon. Sebagian besar gambar dan sketsa asli sepanjang kurun 1950-1986 yang dikoleksi S. Sudjojono Center itu kini dipamerkan di Galeri Soemardja ITB hingga 10 November.
Aminudin mengatakan, buku yang dibuatnya juga ingin meluruskan anggapan dan pandangan orang selama ini tentang Sudjojono dalam dunia seni rupa modern Indonesia. Misalnya terkait kebenciannya terhadap lukisan abstrak dan pemandangan indah, serta menolak pesanan lukisan. “Semua itu ada konteksnya, tapi ini juga bukan buku putih Sudjojono,” ujarnya.
Sebelumnya, Ajip Rosidi pernah membuat buku tentang Sudjojono untuk anak-anak, juga ada Amir Sidharta yang mengumpulkan karya lukisan Pak Djon dalam buku Visible Soul atau Jiwa Ketok (jiwa terlihat).
Istri terakhir Sudjojono, Rose Pandanwangi mengatakan, di Indonesia sketsa dan gambar belum begitu dihargai dibanding lukisan. “Tapi Pak Djon menekankan bahwa sketsa itu asalah basis atau dasar seni lukis,” ujarnya saat peluncuran buku. Menurut bekas penyanyi seriosa itu, mahasiswa dan pecinta lukisan sangat perlu membacanya sebagai buku acuan mencari bahan dan belajar, ataupun dasar melukis yang benar.
Acara peluncuran buku Sudjojono itu juga diisi oleh diskusi tentang Sudjojono oleh Aminudin TH Siregar, Amir Sidharta, Srihadi Sudarsono, Oe Hong Djien, dan Wang Zineng.
ANWAR SISWADI