TEMPO Interaktif, Bandung - Seniman karawitan dan pencipta lagu pop Sunda Nano Suratno atau beken dengan nama Nano S terbaring koma. Saat ini lelaki berusia 66 tahun tersebut dirawat di ruang Intensive Care Unit Rumah Sakit Immanuel, Bandung.
Menurut Redhi, anak Nano S, ayahnya mengalami pecah pembuluh darah di kepala. Stroke tersebut akibat penyakit darah tinggi yang diidap Nano sejak dua tahun lalu. "Pernah diobati, tapi biasa seniman, penyakitnya tak dihiraukan," katanya kepada Tempo, Minggu (26/9).
Nano dilarikan ke rumah sakit setelah limbung di rumahnya, Jumat (24/9) tengah malam. Saat itu ia sedang menulis artikel untuk sebuah koran lokal.
Semula Nano dibawa ke di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Santosa dan sempat mendapat pertolongan pertama. Namun karena kamar pasien penuh, seniman kelahiran Garut, 4 April 1944, itu diboyong ke Rumah Sakit Immanuel, Sabtu (25/9) dinihari. Sejak itu, Nano kehilangan kesadaan dan koma sampai sekarang.
Sebelum jatuh sakit, Nano baru pulang dari Belanda untuk pertunjukan seni dari 6-21 September. Redhi menduga ayahnya kelelahan. "Di (Belanda) sana Bapak sehat tidak ada keluhan sakit," katanya.
Menurut dokter, masa kritis Nano diperkirakan 4-5 hari setelah dirawat atau hingga Selasa pekan depan. Penjenguk sementara ini masih dibatasi dan dilarang mengajak bicara atau menyentuh Nano. "Takut kalau Bapak bereaksi, denyut jantungnya melonjak," katanya.
Nano S banyak menciptakan lagu-lagu pop Sunda, di antaranya pernah dibawakan Hetty Koes Endang. Beberapa lagu yang populer misalnya Kalangkang dan Situ Patenggang oleh Nining Maida.
ANWAR SISWADI