Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengajuan Hak Cipta Jaranan Kediri Ditolak  

image-gnews
Kesenian khas Kediri,
Kesenian khas Kediri, "Jaranan" . FOTO ANTARA/Arief Priyono
Iklan

TEMPO Interaktif, Kediri - – Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia (Depkumham) menolak memberikan hak cipta atas pakem kesenian tradisional Jaranan kepada Pemerintah Kota Kediri. Pakem dinilai bukan sesuatu yang bisa dipatenkan.

Kabar tersebut disampaikan Anggota Komisi C Bidang Pendidikan, Kesehatan, dan Pembangunan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Kediri Yudi Ayubchan. Menurut dia penolakan dari Depkumham tersebut telah diterima Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dan ditembuskan kepada sekretariat DPRD setempat. “Pengajuan hak cipta Jaranan kita sudah ditolak,” kata Yudi, Selasa (15/6).

Menurut surat yang diterima dari Depkumham, pakem Jaranan tidak bisa dipatenkan karena memiliki banyak variasi gerakan di sejumlah daerah. Selain Kediri, kesenian ini juga ditemukan di Ponorogo dan Tulungagung. Karena itu mereka menolak pemakeman Jaranan versi Kediri yang diusulkan pemerintah daerah bersama sejumlah pelaku kesenian Jaranan setempat.

Sebelumnya Pemerintah Kota Kediri mendaftarkan pakem Jaranan Kediri untuk mendapatkan hak intelektual kepada Depkumham akhir tahun 2009 lalu. Pendaftaran hak intelektual ini merupakan upaya untuk mencegah klaim daerah maupun negara lain atas kesenian khas Kota Kediri.

Saat ini terdapat lebih dari 84 kelompok kesenian Jaranan di Kota Kediri. Mereka memiliki tiga aliran Jaranan yakni Sentherewe, Pegon, dan Jawa. Setelah melakukan seleksi dan penjurian oleh tim Dinas Pariwisata Kediri, ditetapkan sebuah pakem Jaranan yang mengakomodir ketiga aliran tersebut.

Juru bicara Pemerintah Kota Kediri Nurmuhyar mengakui adanya kabar penolakan tersebut. Namun dia menolak berkomentar lebih jauh sebelum ada penjelasan khusus dari Dinas Pariwisata. “Siang ini kami akan membahas itu,” kata Nurmuhyar sambil menutup telepon.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sutjahjo Gani, salah satu budayawan di Kota Kediri menilai pemerintah daerah tidak siap mendaftarkan kesenian itu ke Depkumham. Menurut dia proses penetapan pakem itu sendiri masih belum tuntas di kalangan pelaku kesenian Jaranan Kediri. Apalagi pemerintah daerah menentukan pakem tersebut hanya berdasarkan hasil kompetisi beberapa kelompok Jaranan. Penampil yang dinilai bagus ditetapkan menjadi pakem. “Kan tidak sesederhana itu,” kata Gani.

Melihat banyaknya aliran Jaranan yang ada di Kediri, Tulungagung, dan Ponorogo, seharusnya pemerintah mendaftarkannya sebagai Reog Kediren, seperti layaknya Reog Ponorogo. Sebab pada dasarnya kesenian Reog di Ponorogo adalah salah satu bentuk kesenian Jaranan yang beradaptasi. “Parlu kajian sejarah juga untuk menetapkan pakem,” katanya.


HARI TRI WASONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

26 hari lalu

Gapura Joyland Festival Bali 2024 di Peninsula Island, Nusa Dua Bali pada Jumat, 1 Maret 2024. TEMPO/Intan Setiawanty,
Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

Berikut keseruan Joyland Festival Bali 2024 yang insklusif dan ramah keluarga dengan menghadirkan stan White Peacock hingga pilihan panggung musik.


Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

15 Januari 2024

Aktor Butet Kertaredjasa melakukan pertunjukan seni teater yang digabungkan dengan seni musik dan seni tari dengan lakon
Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

Seniman Butet Kartaredjasa mempertanyakan alasan kenaikan harga gedung pertunjukan di DKI Jakarta


Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

5 Desember 2023

Pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo - Mahfud MD, dan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka
Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

Lima tema debat capres-cawapres telah disampaikan KPU, tak ada tema soal kesenian dan kebudayaan. Begini respons budayawan dan pekerja seni.


Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini

5 Desember 2023

Akmal Nasery Basral. ANTARA
Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini

Sastrawan Akmal Naseri Basral memberikan catatan tak adanya tema kebudayaan dankesenian dalam debat capres-cawapres pada Pilpres 2024.


Pemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu

22 Agustus 2023

Ilustrasi Polisi Indonesia. Getty Images
Pemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu

Panitia menyebut Gubernur Sulawesi menyekal bissu sehingga penampilan seni monolog "Rindu Bissu" pun dilarang.


Sejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat

4 Juli 2023

Domba peserta kontes Domba Catwalk di Situ Bagendit, Garut, Jawa Barat, 21 Februari 2015. Acara tersebut untuk mempromosikan Domba Garut sekaligus kawasan wisata Situ Bagendit. TEMPO/Prima Mulia
Sejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat

Domba Garut yang memiliki ciri khas pada fisiknya sering diikut sertakan dalam kontes atau diadu. Inilah asal usulnya.


WM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia

24 Februari 2023

Pertunjukan seni teater
WM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia

Royal Conservatoire of Scotland dan WM Mann Foundation menawarkan beasiswa pascasarjana khusus mahasiswa Indonesia di bidang seni pertunjukan.


Seniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia

20 Januari 2023

Karya gambar berjudul
Seniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia

Dede Wahyudin, memajang 67 gambar ukuran kecil dan empat berukuran besar yang dominan berwarna hitam putih dalam pameran tunggal itu.


Jadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami

17 November 2022

Jadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami

Kesenian Islam di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa besar


Masyarakat Kesenian Jakarta Minta Rencana Acara Musyawarah Versi DKJ Dihentikan

27 Oktober 2022

Pemain teater Syahid berperan dalam teater bertajuk
Masyarakat Kesenian Jakarta Minta Rencana Acara Musyawarah Versi DKJ Dihentikan

Masyarakat Kesenian Jakarta (MKJ) menilai musyawarah yang akan dilakukan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) tidak sesuai dengan Pergub DKI