Menurut keponakan almarhumah, Nita Husein, Chitra meninggal karena sakit tua. Nita mengatakan, pada Maret lalu artis kelahiran 1930 itu menderita sakit.
Namun beberapa saat kemudian kesehatannya pulih seperti sediakala setelah sempat dirawat. Meski demikian, artis yang berkiprah di dunia seni peran sejak 1950 hingga 1993 itu, mengaku dirinya telah kehilangan selera makan.
Puncaknya pada Agustus 2008 atau sebulan sebelum puasa, peraih penghargaan Lifetime Achievement Award 2007 dari Festival Film Bandung (FFB) pada 2007 ini, sudah benar-benar tak mau makan. Tak pelak, kondisi kesehatanya pun menurun drastis.
"Sehingga beliau masuk Rumah Sakit Pondok Indah selama dua minggu, akibat mal nutrisi," kata Nita. Setelah keluar dari rumah sakit, ibu dua anak tersebut diboyong ke Bandung oleh keluarga untuk beristirahat. Dan kesehatannya berangsur membaik, meski tak pulih total seperti sediakala.
Tak berapa lama kemudian, artis yang pernah membintangi film 'Tiga Dara' bersama Mieke Wijaya dan Indriati Iskak pada 1956 itu, kembali diboyong ke Jakarta dan tinggal di rumah anak keduanya di Jalan Adimarga Blok G1 nomor 8, Bintaro.
Tapi lagi-lagi, selera makannya turun kembali. "Hingga pada Sabtu (25/10) kemarin, beliau benar-benar tidak mau makan. Dan setelah dibujuk, beliau hanya mau minum susu," tandas Nita.
Artis tiga zaman yang memulai debutnya di seni peran melalui film 'Tamu Agung' pada 1955 itu, kesehatannya mulai terus menurun sejak anak pertamanya meninggal pada 2006 lalu. "Putra pertama beliau itu meninggal akibat kanker getah bening, dan sempat dirawat di Jepang. Barangkali beliau merasa terpukul," sebut Nita.
Meski demikian, kata Nita menambahkan, pada pagi hari sebelum menghembuskan nafas terakhir, almarhumah masih sempat ngobrol bersama keluarga anaknya tersebut.
Sehingga, pada saat-saat terakahir masa hayatnya, tidak ada anggota keluarga yang menemani artis yang terakhir membintangi film 'Pedang Ulung' pada 1993 itu. "Karena keluarga juga mengira beliau tengah istirahat," jelas Nita.
Menurut rencana, jenasah almarhumah akan diberangkatkan ke kota kelahirannya, Cirebon pada pukul 02.00 WIB dini hari nanti. "Karena beliau pernah berwasiat, bila meninggal agar dimakamkan berdekatan dengan kedua orang tua dan anak pertamanya yaitu di Cirebon," ungkap Nita.
Hingga malam ini, kata Nita, sejumlah kerabat dan teman-teman dekat Chitra Dewi nampak bertakziah ke rumah duka. Bahkan, beberapa artis generasi muda juga terlihat hadir.
Memang, Chitra Dewi termasuk salah satu diantara sedikit artis tiga zaman yang masih ada. Ia selain dikenal sebagai bintang film, juga sebagai produser film. Diantara film yang pernah diproduksinya adalah 'Bertjinta dalam Gelap' pada 1971, 'Dara-Dara' pada 1971, serta 'Penunggang Kuda dari Tjimande' juga pada 1971.
Sementara dalam kurun waktu 1950 - 1993 sepanjang karirnya di dunia perfilman, tak kurang dari 80 judul film yang dibintangi. Diantara film Chitra yang melegenda selain 'Tiga Dara' adalah, 'Tamu Agung' pada 1955 dan 'Semusim Lalu' 1964 yang disutradarai Hasmanan. Dan setelah menghabiskan setengah lebih usianya di dunia seni peran, anggota 'Tiga Dara' itu telah berpulang. Selamat Jalan Bu Chitra...
Arif Arianto