Pertunjukan beragam seni tradisional dan modern itu melibatkan 2.475 pelaku seni dari 156 komunitas yang ada di Kota Bandung.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan keberhasilan pembangunan kota tidak hanya diukur dari infrastruktur atau mesin ekonomi saja, tetapi dari semua aspek termasuk mental dan budaya warganya. “Suatu hari kita bisa berbangga, Kota Bandung menjadi kota seimbang dalam semua aspek, keagamaan, fisik, mental, dan budayanya,” ujarnya di Pendopo Kota Bandung, Rabu, 6 September 2017.
Ia menjelaskan Seni Bandung I merupakan rangkaian dari peringatan hari jadi ke-207 Kota Bandung. Ini akan menjadi satu-satunya agenda tahunan di Indonesia yang menampilkan beragam penampilan kesenian dan budaya selama sebulan penuh.
“Bandung sudah lama dikenal sebagai salah satu pusat perkembangan seni di Indonesia. Ada banyak seniman tinggal dan berkarya di Bandung. Dengan begitu, sudah selayaknya kota ini punya kegiatan rutin yang bisa dibanggakan,” ujarnya.
Penggagas Seni Bandung I, Iman Soleh, menjelaskan kegiatan itu merupakan bagian dari upaya transformasi kota menjadi panggung global.
Seni Bandung I akan mencakup penampilan karya seni rupa, tari, teater, musik, dan sastra. Ratusan seniman dan kelompok kesenian akan tampil selama sebulan penuh di 44 arena pertunjukan, termasuk di antaranya fasilitas publik, sekolah, tempat komunitas, dan hunian.
Dalam sebulan, kata Iman, akan ada 688 aktivitas kesenian yang mengisi ruang-ruang pertunjukan dan masyarakat bisa memilih pertunjukan yang mereka sukai. “Jadi dalam satu hari ada lima peristiwa kesenian di Kota Bandung,” ucapnya.
Sosialisasi event ini sudah dilakukan sejak Februari lalu. Saat itu Iman Soleh mengatakan pada festival ini masyarakat bisa menyaksikan proses kreatif para seniman, seperti saat latihan teater maupun pembuatan karya di ruang terbuka.
“Selama ini orang hanya tahu hasil jadinya saja, jadi ada proses edukasi publik soal seni atau lingkungan juga,” tuturnya.
Kegiatan ini akan menelan biaya Rp 15 miliar dan pemerintah Kota Bandung menyiapkan dana Rp 5 miliar, selebihnya akan melibatkan sponsor.
Direktur Artistik Heru Hikayat mengatakan, dana Rp 15 miliar terkesan besar. Namun untuk produksi kesenian dengan jumlah seniman dan partisipan lain yang cukup banyak, dana itu bakal terasa terbatas. “Tidak semua seniman akan terlibat, karena ada proses kurasi,” katanya.
ANTARA | ANWAR SISWADI