TEMPO.CO, Depok - Pengurus Komunitas Ruang Sastra, Willy Ana, mengatakan pihaknya akan mengumpulkan karya-karya sastrawan Hamsad Rangkuti yang belum pernah diterbitkan. Karya-karya itu sedang dikumpulkan oleh keluarganya.
“Tulisan-tulisan Bang Hamsad akan ditulis ulang lagi. Nanti karya asli berupa hard copy akan dikembalikan kepada keluarga,” kata Ana saat menjenguk Hamsad yang sedang terbaring sakit di rumahnya di Jalan Swadaya 8, Depok, Sabtu, 3 September 2017.
Baca: Sastrawan Hamsad Rangkuti Dirawat di RSUD Kota Depok
Komunitas Ruang Sastra, kata Ana, akan menyerahkan bantuan hasil penggalangan dana untuk kesembuhan penulis cerpen Rumahku, Surgaku tersebut. Adapun karya-karya Hamsad yang belum terdokumentasi akan diserahkan kepada Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin. “Semua langkah ini dilakukan untuk membantu pengobatannya,” kata Ana.
Selain dibukukan, menurut Ana, karya peraih SEA Writer Award dari pemerintah Thailand pada 2008 itu akan dimuat dalam beberapa edisi. “Kami sudah membangun komunikasi untuk menerbitkan karyanya,” ucap Ana.
Istri Hamsad Rangkuti, Nur Windasari, mengatakan sudah 15 bulan ini suaminya mengalami stroke. Beberapa kali sudah dirawat di rumah sakit. “Saat ini dirawat di rumah karena kendala biaya,” ujar Nur.
Sebelum terkena stroke, kata Nur, peraih Khatulistiwa Literary Award 2003 itu masih sempat menulis dari atas kursi roda. “Cerpen Panggilan Rasul itu diketik saat masih memakai kursi roda,” kata Nur.
Baca juga: Mata Sastrawan Hamsad Rangkuti Sudah Bisa Berkedip
Menurut Nur, masih ada karya mantan pemimpin redaksi majalah sastra Horison ini yang belum sempat diterbitkan. Ada sebuah karya berjudul Becak yang sebelumnya akan difilmkan oleh Soraya Films. “Karya lain-lain akan coba kami cari di rumah yang lama,” ucapnya.
IRSYAN HASYIM