TEMPO.CO, Jakarta - Perceraian sudah diputuskan pengadilan, hak asuh anak masih mengganjal Tsania Marwa. Syarief dan Shabira masih berada di bawah asuhan Atalarik Syah.
Baca: Perjuangkan Hak Asuh, Tsania Marwa Trauma ke Rumah Atalarik Syah
Gugatan tentang hak asuh yang diajukan Tsania belum diterima pengadilan, lantaran belum memenuhi kelengkapan persyaratan administratif, yakni surat kuasa kepada kuasa hukum.
“Kalau ada yang bilang hak asuh jatuh ke tangan bapak mereka, itu informasi yang salah. Bicara tentang hak, posisinya masih 50:50,” ujar Tsania. “Antara mengajukan banding atau membuat gugatan baru, masih harus aku pertimbangkan dengan baik bersama kuasa hukum,” katanya.
Lulusan psikologi Universitas Tarumanegara, Jakarta, ini mengaku dipersulit Atalarik Syah untuk bertemu anak-anak. “Aku depresi, sampai menangis-nangis. Alhamdulillah enggak sampai teriak-teriak sendiri. Untung aku tidak gila,” tutur Tsania.
Tiap kali lewat toko yang menjual baju anak atau mainan di mal, rasa sedih Tsania Marwa makin berlipat. “Menonton acara TV kesukaan mereka, ingat mereka. Lagi ke bioskop, ingat mereka. Itu yang lumayan menguras energi. Cuma berangsur depresiku hilang. Aku menyibukkan diri dengan bekerja,” katanya bercerita.