TEMPO.CO, Jakarta -Aktris Prisia Nasution, 33 tahun, diliputi kerinduan membara. Bukan kangen suaminya, Iedil Putra, aktor Malaysia, yang sedang di Kuala Lumpur, melainkan rindu kepada olahraga panjat dinding.
Tiga pekan lalu, ibu jari kaki kiri Prisia Nasution bengkak akibat salah menendang saat berlatih muaythai. Ini membuat Prisia--mantan pesilat yang menggemari basket, renang, dan selam--wajib puasa panjat dinding. Ia hanya bisa memandangi bouldering wall, dinding panjat kecil berbentuk kanopi, di beranda belakang rumahnya.
Namun, ketika Tempo hendak mengambil gambarnya di depan dinding itu, hasrat Prisia Nasution tak terbendung. Pemanjat berlisensi ini bersalin pakaian, mengenakan sepatu memanjat, dan melumuri telapak tangannya dengan kapur.
Hup! tubuh 1,72 meter dan 57 kilogram itu langsung merayap laksana cicak di dinding. Ia menggunakan tumit sebagai tumpuan kaki kiri. “Ternyata masih bisa,” kata Prisia di rumahnya di Pondok Labu, Jakarta Selatan, Jumat dua pekan lalu.
Pia, panggilannya, doyan memanjat sejak bocah. “Waktu kecil suka ngumpet di atap kalau lagi ngambek sama Mama,” ujarnya, tertawa. Awal 2000-an, ia berkenalan dengan panjat dinding sebagai pengisi waktu di tengah pelatihan nasional pencak silat. Tapi hobi ini tenggelam seiring dengan banyaknya arena pemanjatan yang tutup di Jakarta.
Gairahnya memuncak lagi sejak tahun lalu, ketika teman mengajaknya ke gelanggang pemanjatan di Jakarta dan Serpong serta di bukit batu di Citatah, Padalarang, Jawa Barat. Lima bulan lalu, ia membangun bouldering di rumahnya. “Karena pada dasarnya aku malas bepergian.”
Hobi ini menunjang pekerjaannya. April lalu, peraih Piala Citra 2011 ini menjalani syuting Merah Putih Memanggil, film perang yang akan tayang pada 5 Oktober mendatang, di Gunung Bunder, Jawa Barat.
Saat adegan menuruni tebing di sisi curug, Prisia Nasution menolak tawaran menggunakan pemeran pengganti. “Kapan lagi bisa rappelling (turun tebing) di air terjun.”
REZA MAULANA